Selain perceraian angka dispensasi nikah atau menikah di bawah usia 19 tahun di Kabupaten Indramayu masih tinggi. Ironisnya, permintaan itu disebabkan karena kehamilan yang tidak diinginkan atau hamil duluan.
Saat ini, Pengadilan Agama Indramayu mencatat ada 277 perkara dispensasi nikah hingga Kamis (27/7/2023). Dalam menangani perkara itu, hakim kesulitan untuk tidak memberikan putusan atau dikabulkan. Sebab, hampir 90 persen pengajuan dispensasi nikah karena calon mempelai perempuan dalam kondisi hamil.
"Trennya memang rata-rata memang ketika masalahnya sudah hamil anaknya (calon perempuan) itu sulit untuk menolak mereka. Kalau dipersentasikan itu di angka 90an," kata Humas Pengadilan Agama Indramayu, Dindin Syarief Nurwahyudin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khawatirnya, angka tersebut akan terus naik hingga akhir tahun sebelumnya. Sebab, di tahun 2022 lalu, angka dispensasi nikah mencapai 574 perkara.
Kata Dindin, nikah di bawah usia yang ditetapkan undang-undang memiliki banyak resiko. Selain masalah kesehatan, juga berpotensi jadi penambah angka perceraian. Disebabkan pertikaian yang tidak bisa diselesaikan karena psikologis keduanya belum matang untuk menyelesaikan masalah.
"Ini jadi persoalan bersama gimana mencari solusi menekan angka pernikahan dini ini. Terutama menekan gimana anak-anak kita ini tidak hamil duluan," katanya.
Jika tidak hamil duluan, hakim tak pernah bosan untuk memberikan edukasi kepada para orang tua dan para calon mempelai pengantin. Sehingga, diharapkan mereka bisa menunda rencana pernikahan sambil menunggu batas waktu usia.
Sementara, tren angka dispensasi nikah atau menikah di bawah usia 19 tahun di Kabupaten Indramayu dalam beberapa tahun belakangan cukup menurun. Meski dibandingkan 27 daerah di Jawa Barat, Indramayu masih menduduki peringkat ketiga.
Di tahun 2020, perkara dispensasi nikah di angka 799 perkara. Tahun 2021 mencapai 654 perkara dan tahun 2022 kemarin kembali turun di angka 574 perkara.
"Kekhawatiran kita, di bulan ketujuh ini sudah mencapai 277 perkara. Harapannya kan bisa lebih rendah dari tahun lalu," katanya.
(dir/dir)