- Sejarah Hari Hepatitis Sedunia
- Tema Hari Hepatitis Sedunia 2023
- Jenis-jenis Hepatitis 1. Hepatitis A 2. Hepatitis B 3. Hepatitis C 4. Hepatitis D 5. Hepatitis E 6. Hepatitis Alkoholik 7. Hepatitis Autoimun
- Gejala-gejala Hepatitis
- Pengobatan Hepatitis 1. Hepatitis A 2. Hepatitis B 3. Hepatitis C 4. Hepatitis D 5. Hepatitis E 6. Hepatitis autoimun
Setiap tanggal 28 Juli biasa diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia atau World Hepatitis Day. Tujuan peringatan Hari Hepatitis Sedunia ini yakni untuk meningkatkan kesadaran akan virus hepatitis, yang menyebabkan peradangan hati dan mengakibatkan penyakit parah, termasuk kanker hati.
Adalah World Health Organization (WHO) yang menginisiasi peringatan Hari Hepatitis Sedunia ini.
Sebelum itu, kamu haru mengetahui terlebih dahulu apa itu Hepatitis?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari laman resmi WHO dijelaskan hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai virus infeksius dan agen non-infeksius yang menimbulkan berbagai masalah kesehatan, beberapa di antaranya dapat berakibat fatal. Ada lima jenis utama virus hepatitis, yang disebut sebagai tipe A, B, C, D dan E.
Meskipun semuanya menyebabkan penyakit hati, jenis-jenis hepatitis berbeda dalam beberapa hal penting termasuk cara penularan, tingkat keparahan penyakit, distribusi geografis, dan metode pencegahan. Beberapa jenis hepatitis dapat dicegah melalui vaksinasi.
Sejarah Hari Hepatitis Sedunia
Tanggal 28 Juli dipilih sebagai Hari Hepatitis Sedunia karena merupakan hari ulang tahun ilmuwan pemenang hadiah Nobel Dr Baruch Blumberg. Ia menemukan virus hepatitis B (HBV) serta mengembangkan tes diagnostik dan vaksin untuk virus tersebut.
Dr. Blumberg menemukan virus hepatitis B pada tahun 1967, dan dua tahun kemudian ia mengembangkan vaksin hepatitis B yang pertama. Pencapaian ini memuncak saat Dr. Blumberg memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1976.
Organisasi di seluruh dunia, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC, memperingati Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran tentang virus hepatitis yang berdampak pada banyak jiwa di seluruh dunia. Hari Hepatitis Sedunia menciptakan peluang untuk mengedukasi orang tentang infeksi ini dan tindakan yang dapat diambil orang untuk mencegah penyakit ini.
Tema Hari Hepatitis Sedunia 2023
Adapun tema Hari Hepatitis Sedunia 2023 mengusung tema "One Life, One Liver" yang artinya "Satu Kehidupan, Satu Hati". Tema ini mengajak masyarakat agar lebih waspada terhadap hepatitis karena penyakit ini dapat menghancurkan satu nyawa dan satu hati yang dimiliki setiap manusia.
Jenis-jenis Hepatitis
Terdapat sejumlah jenis penyakit hepatitis, di antaranya ada yang menular dan tidak, ada yang bisa sembuh dengan sendirinya dan kronis. Berikut jenis-jenis hepatitis yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Hepatitis A
Jenis ini disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Biasanya virus ini menular melalui konsumsi makanan minuman serta air yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi. Hepatitis A paling sering terjadi di negara-negara yang punya sanitasi buruk.
Penyakit hepatitis A dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa bulan (jangka pendek). Namun terkadang bisa juga parah hingga mengancam nyawa.
2. Hepatitis B
Penyebabnya adalah virus hepatitis B (HBV) yang menyebar dalam darah orang yang terinfeksi. Hepatitis B termasuk infeksi umum yang bisa menyebar dari ibu hamil (yang terinfeksi) ke bayinya, atau dari kontak anak ke anak. Hepatitis B juga dapat menular melalui hubungan seks tanpa kondom dan narkoba suntikan.
Orang dewasa yang terinfeksi hepatitis B, kebanyakan mampu melawan virus dan pulih sepenuhnya dalam waktu beberapa bulan. Tetapi kebanyakan anak-anak, terinfeksi dalam jangka panjang (kronis) serta dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati.
3. Hepatitis C
Jenis satu ini berasal dari virus hepatitis C (HCV). Penyebarannya dapat melalui kontak darah dari orang yang terinfeksi. Bisa juga menular melalui jarum suntik yang digunakan untuk menyuntikkan narkoba.
Hepatitis C seringkali tidak menimbulkan gejala yang terlihat, hanya mirip dengan gejala flu, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.
Orang yang terinfeksi terkadang akan melawan virus dari dalam tubuhnya sendiri, dan sembuh. Tetapi ada juga virus yang menetap dalam tubuh selama bertahun-tahun, dan menyebabkan sirosis serta gagal hati.
4. Hepatitis D
Disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Hepatitis jenis ini hanya menyerang orang yang sudah terinfeksi hepatitis B, karena membutuhkan HBV untuk dapat bertahan hidup di dalam tubuh. Penyakit hepatitis D pun dikenal sebagai bentuk hepatitis yang langka.
Hepatitis D biasa menyebar melalui darah ke darah atau kontak seksual. Infeksi hepatitis D dan hepatitis B jangka panjang bisa berisiko masalah kesehatan serius, seperti sirosis dan kanker hati.
5. Hepatitis E
Penyebabnya adalah virus hepatitis E (HEV). Penyakit ini ditularkan melalui air yang terpapar HEV ini, terutama di wilayah yang punya sanitasi buruk.
Hepatitis E termasuk infeksi ringan berjangka pendek dan tidak memerlukan pengobatan serius. Tapi pada beberapa orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, hepatitis E bisa menjadi parah. Hepatitis E juga dapat sangat berbahaya pada wanita hamil.
6. Hepatitis Alkoholik
Jenis hepatitis ini disebabkan oleh alkohol yang dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang. Bagi peminum alkohol, banyak yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit hepatitis ini.
Karena biasanya, hepatitis satu ini tidak bergejala apapun. Meski bisa menyebabkan penyakit kuning secara mendadak dan gagal hati pada beberapa orang. Risiko lain bagi pecandu alkohol berlebih adalah gangguan sirosis, gagal hati, dan kanker hati.
7. Hepatitis Autoimun
Hepatitis autoimun adalah penyebab langka hepatitis jangka panjang di mana sistem kekebalan menyerang dan merusak hati. Dengan begitu, organ hati dapat menjadi sangat rusak bahkan berhenti bekerja dengan baik. Hingga kini, penyebab hepatitis autoimun belum diketahui penyebabnya.
Gejala-gejala Hepatitis
Dari laman NHS, hepatitis jangka pendek (akut) seringkali tidak memiliki gejala yang terlihat. Dengan begitu orang yang terinfeksi terkadang tidak menyadarinya.
Hepatitis jangka panjang (kronis) juga memungkinkan tidak memiliki gejala yang jelas sampai hati berhenti bekerja dengan baik (gagal hati). Dan hanya bisa diketahui selama tes darah.
Tetapi jika terdapat gejala, maka gejala hepatitis meliputi:
- Nyeri otot dan sendi
- Suhu tubuh tinggi
- Merasa sakit
- Kelelahan sepanjang waktu
- Merasa tidak enak badan
- Kehilangan selera makan
- Sakit perut
- Urin berwarna gelap
- Kotoran berwarna abu-abu pucat
- Kulit yang gatal
- Menguningnya mata dan kulit
- Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya
Jika seseorang memiliki keluhan secara terus menerus seperti pada daftar di atas, segera pergi ke dokter dan lakukan pemeriksaan. Pemeriksaan ke dokter juga perlu dilakukan bagi penderita kondisi yang mampu meningkatkan risiko terinfeksi hepatitis, seperti konsumsi obat-obatan, kecanduan alkohol, hingga penyakit autoimun.
Pengobatan Hepatitis
Merujuk situs Healthline, pengobatan atau perawatan untuk penyakit hepatitis tergantung jenis dan penyebabnya.
1. Hepatitis A
Hepatitis A adalah penyakit jangka pendek yang kemungkinan tidak memerlukan pengobatan. Tetapi jika gejala membuat tidak nyaman, orang yang terinfeksi membutuhkan istirahat penuh. Apabila mengalami muntah atau diare, disarankan program diet untuk menjaga hidrasi dan nutrisi tubuh.
2. Hepatitis B
Diketahui tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis B akut. Namun jika terkena hepatitis B kronis, maka memerlukan obat antivirus. Perawatan satu ini terhitung mahal, karena memungkinkan harus lanjut selama beberapa bulan atau tahun.
Perawatan untuk hepatitis B kronis juga memerlukan evaluasi dan pemantauan medis secara teratur untuk menentukan apakah virus merespons pengobatan.
3. Hepatitis C
Terapi obat antivirus bisa mengobati hepatitis C bentuk akut dan kronis. Tetapi dibutuhkan pula pengujian lebih lanjut untuk menentukan bentuk pengobatan terbaik. Penderita hepatitis C yang sampai pada kondisi sirosis, juga bisa melakukan transplantasi hati.
4. Hepatitis D
Mengacu WHO, pengobatan interferon alfa pegilasi bisa dilakukan untuk perawatan hepatitis D. Tetapi obat ini punya efek samping yang parah. Akibatnya, tidak dianjurkan untuk orang dengan kerusakan hati sirosis, orang dengan kondisi kejiwaan, dan orang dengan penyakit autoimun.
5. Hepatitis E
Tidak ada terapi medis khusus yang tersedia untuk mengobati hepatitis E. Karena infeksinya seringkali berjangka pendek, dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Dokter hanya akan menyarankan orang yang terkena hepatitis E untuk meminum banyak cairan, mendapatkan nutrisi yang cukup, dan menghindari alkohol. Tetapi ibu hamil yang terinfeksi ini memerlukan pemantauan dan perawatan yang ketat.
6. Hepatitis autoimun
Kortikosteroid, seperti prednisone atau budesonide, sangat penting dalam pengobatan dini hepatitis autoimun. Perawatan ini efektif pada sekitar 80 persen orang dengan kondisi hepatitis autoimun.
Azathioprine (Imuran), obat yang menekan sistem kekebalan, juga dapat menjadi bagian dari program pengobatan. Orang dapat menggunakan ini dengan atau tanpa steroid. Obat penekan kekebalan lainnya seperti mikofenolat (CellCept), tacrolimus (Prograf), dan siklosporin (Neoral) juga dapat menggantikan azathioprine dalam pengobatan.
Itulah sejumlah gejala hepatitis, beserta uraian tentang penyebab, jenis, pengobatan hepatitis dan cara pencegahannya. Untuk itu detikers, mari kita jaga diri dari hal-hal yang mampu menularkan hepatitis ya!
(tya/tey)