Pemuda asal Kampung Cipicung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung itu tak patah semangat dan memperbaiki kualitas diri hingga akhirnya meraih mimpinya.
Berikut 5 fakta sejauh ini yang dihimpun tim redaksi detikJabar dari kisah Zadani meraih keinginannya :
1. Berjuang Dengan Semangat Tinggi
Zadani saat ini telah berhasil lolos seleksi bintara polisi. Ia kini tengah mengikuti pendidikan pembentukan bintara polisi di SPN Polda Jabar.
Kepada detikJabar, kedua orang tuanya membeberkan bagaimana perjuangan anaknya dalam berlatih demi menjadi seorang polisi. Sang ayah, Dedy Taufiq (49) hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Kemudian ibunya, Fitriani Hasanah (43), sebagai ibu rumah tangga yang terkadang turut mengajar ngaji di lingkungannya.
"Yang pasti perasaannya bangga sekali dapat kabar anak saya lulus sebagai polisi. Mengingat perjuangan dia selama ini saya sangat menyaksikan sekali," ujar Dedi, saat ditemui di kediamannya, Selasa (25/7/2023).
2. Pantang Menyerah Meski Hanya Anak Kuli Bangunan
Dedi, sang ayah tak pernah menyangka dan bermimpi anaknya bisa menjadi seorang anggota polisi. Mengingat dirinya hanya bekerja sebagai kuli bangunan.
"Kalau kata peribahasa, mimpi pun saya kayanya nggak mungkin. Soalnya saya hanya sebatas kuli bangunan. Ngebayangin punya anak seorang polisi juga saya seolah-olah sudah nggak berani. Tapi alhamdulillah dengan tekad dan perjuangan anak saya bisa menjadi anggota polisi," katanya.
3. Pernah Gagal Lalu Bekerja di Cafe
Dedi mengungkapkan, anaknya pada tahun 2022 mengalami kegagalan dalam menjalani tes polisi. Kemudian mengikuti kembali pada tahun 2023 dan bisa lolos tes.
"Tahun ini daftar lagi. Kondisinya dia sedang menjadi karyawan sebuah kafe di Mekarwangi. Setelah dia gagal di tahun pertama, dia langsung cari kerja. Dia kerja beberapa bulan, terus ada kabar perekrutan untuk tahun 2023. Kemudian dia resign dari tempat kerjanya untuk daftar polisi," jelasnya.
4. Cita-cita Sejak Kecil
Dedi mengaku, anaknya telah bercita-cita sebagai polisi sejak kecil. Bahkan pada saat masih sekolah di taman kanak-kanak, anaknya selalu berucap ingin menjadi polisi.
"Memang cita-citanya dari kecil sangat ingin menjadi polisi. Pas TK dia udah bilang mau jadi polisi. Menurut dia polisi itu gagah," bebernya.
Sang ayah terus melihat kegigihan anaknya dalam menjadi seorang polisi. Bahkan pada saat gagal tes polisi, anaknya terus berjuang dan terus berlatih secara fisik.
"Dari segi fisik dia selalu meluangkan waktunya untuk berolahraga. Lari, ngegym, macam-macam. Saya sesuai kemampuan saya, bisa ngelas, saya bikinkan buat pull up. Saya bikinkan juga buat ste up dan lain-lain. Kadang-kadang saya juga yang ngitung stopwatch nya pas lagi latihan," ucapnya.
5. Ditemani Sepatu Bolong, Lolos Seleksi Polri
Kesuksesan Moch Zadani Haykal Taufiq (19) lolos seleksi calon bintara polisi meski orang tua hanya kuli bangunan menyedot perhatian publik. Ada kisah lainnya yang menemani kesuksesan Zadani yaitu sepatu bolong.
Sepatu berjenis sepatu olahraga itu digunakan Zadani untuk mengikuti seleksi bintara polisi tahun 2023. Kondisi sepatunya sudah usang dan berlubang.
Sepatu berlubang ini juga viral di media sosial. Akun tiktok @bagdalpersbirosdmjabar membagikan video saat Zadani terlihat menggunakan sepatu bekas dalam kondisi bolong. Sepatu tersebut ditutupi oleh kinesio tape atau plester.
Kepada detikJabar di kediamannya di Kampung Cipicung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, pada Selasa (25/7/2023), Dedy Taufiq (49) sang ayah menunjukkan sepatu tersebut. Warna sepatu kombinasi antara abu-abu dan merah. Sepatu itu tampak sudah kusam dan lusuh.
Meski demikian, sepatu itu jadi saksi sang anak lolos seleksi calon bintara polisi. Bahkan sang ayah menuturkan sepatu itu digunakan juga oleh anaknya saat seleksi calon bintara polisi tahun 2022 lalu. Sayang, saat seleksi tahun lalu, Zadani tak lolos.
"Iyah kebetulan pada tes yang kedua dia masih memakai sepatu yang saat tes pertama. Dia dulu beli second pas tes pertama. Tes kedua dipakai lagi. Kebetulan kondisinya sudah bolong dan ditambal sebagian rupa biar menutupi kekurangannya," ujar Dedi. (sya/yum)