Kisah Anak Kuli Bangunan yang Lolos Seleki Calon Bintara Polisi

Kabupaten Bandung

Kisah Anak Kuli Bangunan yang Lolos Seleki Calon Bintara Polisi

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 25 Jul 2023 14:19 WIB
Anak tukang bangunan lolos seleksi bintara polisi.
Moch Zadani Haykal Taufiq saat mengikuti seleksi Bintara Polisi (Foto: Istimewa).
Kabupaten Bandung - Moch Zadani Haykal Taufiq (19), pemuda asal Kampung Cipicung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, tengah berbahagia. Pasalnya dia berhasil lolos seleksi bintara polisi meski hanya seorang anak kuli bangunan.

Zadani saat ini telah berhasil lolos seleksi bintara polisi. Kemudian saat ini tengah mengikuti pendidikan pembentukan bintara polisi di SPN Polda Jabar.

Kepada detikJabar, kedua orang tuanya membeberkan bagaimana perjuangan anaknya dalam berlatih demi menjadi seorang polisi. Sang ayah, Dedy Taufiq (49) hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Kemudian ibunya, Fitriani Hasanah (43), sebagai ibu rumah tangga yang terkadang turut mengajar ngaji di lingkungannya.

"Yang pasti perasaannya bangga sekali dapat kabar anak saya lulus sebagai polisi. Mengingat perjuangan dia selama ini saya sangat menyaksikan sekali," ujar Dedi, saat ditemui di kediamannya, Selasa (25/7/2023).

Dedi tak pernah menyangka dan bermimpi anaknya bisa menjadi seorang anggota polisi. Mengingat dirinya hanya bekerja sebagai kuli bangunan.

"Kalau kata pribahasa, mimpi pun saya kayanya nggak mungkin. Soalnya saya hanya sebatas kuli bangunan. Ngebayangin punya anak seorang polisi juga saya seolah-olah sudah nggak berani. Tapi alhamdulillah dengan tekad dan perjuangan anak saya bisa menjadi anggota polisi," katanya.

Anak tukang bangunan lolos seleksi bintara polisi.Kedua orang tua Moch Zandani Haykal Taufiq (Foto: Istimewa).

Dia mengungkapkan, anaknya pada tahun 2022 mengalami kegagalan dalam menjalani tes polisi. Kemudian mengikuti kembali pada tahun 2023 dan bisa lolos tes.

"Tahun ini daftar lagi. Kondisinya dia sedang menjadi karyawan sebuah kafe di Mekarwangi. Setelah dia gagal di tahun pertama, dia langsung cari kerja. Dia kerja beberapa bulan, terus ada kabar perekrutan untuk tahun 2023. Kemudian dia resign dari tempat kerjanya untuk daftar polisi," jelasnya.

Dedi mengaku, anaknya telah bercita-cita sebagai polisi sejak kecil. Bahkan pada saat masih sekolah di taman kanak-kanak, anaknya selalu berucap ingin menjadi polisi.

"Memang cita-citanya dari kecil sangat ingin menjadi polisi. Pas TK dia udah bilang mau jadi polisi. Menurut dia polisi itu gagah," bebernya.

Sang ayah terus melihat kegigihan anaknya dalam menjadi seorang polisi. Bahkan pada saat gagal tes polisi, anaknya terus berjuang dan terus berlatih secara fisik.

"Dari segi fisik dia selalu meluangkan waktunya untuk berolahraga. Lari, ngegym, macam-macam. Saya sesuai kemampuan saya, bisa ngelas, saya bikinkan buat pull up. Saya bikinkan juga buat ste up dan lain-lain. Kadang-kadang saya juga yang ngitung stopwatch nya pas lagi latihan," ucapnya.

Menurutnya anaknya tersebut tidak membayar sepeserpun dalam mengikuti tes masuk polisi. Apalagi dirinya hanya sebagai kuli bangunan.

"Kalau hal bayar membayar saya tidak merasa membayar sepeser pun," ujarnya. (mso/mso)



Hide Ads