Nama tokoh sejarah vital bagi persiapan kemerdekaan Republik Indonesia, pada peristiwa Rengasdengklok tidak terabadikan di Karawang. Hal itu diungkap Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Sidarto Danusubroto dalam Froum Group Discussion (FGD) di Indo Alam Sari Karawang, Kamis (20/7/2023).
Sidarto sendiri merupakan mantan ajudan Presiden Sukarno. Sidarto yang kini menjabat Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) itu menceritakan betapa berjasanya peran kaum muda yang 'menculik' Sukarno pada peristiwa Rengasdengklok.
"Tokoh muda, dulu yang dikatakan menculik. Tapi jangan menculik yah (istilahnya), mereka mengamankan, membawa Bung Karno dari Jakarta ke Rengasdengklok, dulu mereka punya peran terhadap sejarah kemerdekaan pada peristiwa Rengasdengklok," ujar Sidarto dalam forum tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menceritakan, peran tokoh muda tersebut sangat berjasa. Namun sangat disayangkan, nama dan jejak sejarahnya tidak terabadikan di Karawang.
"Tokoh Soekarni, Chaerul Saleh, Wikana, ini merupakan pemantik peristiwa pengamanan Bung Karno, saya tanya saat ini ada nggak jalan di Karawang memakai nama-nama mereka?" tanya Sidarto.
"Sampai saat ini di Karawang sendiri nggak ada jalan memakai nama-nama tokoh muda tersebut, monumennya mereka juga tidak ada. Mestinya harus terabadikan," lanjutnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri, mengakui nama para tokoh muda dalam peristiwa Rengasdengklok belum terabadikan di Karawang.
"Yah memang sampai saat ini belum ada. Bahkan rumah asli Djiaw Kie Song, yang merupakan tempat bermalamnya Sukarno-Hatta juga bentuk replikasi," ujarnya.
Saat ini, kata Acep, pemerintah daerah sedang berusaha membebaskan lahan di titik eks markas Pembela Tanah Air (PETA) dan rumah singgah Soekarno-Hatta.
"Kami mohon doa, saat ini pemerintah daerah tengah berusaha membebaskan lahan yang milik pengairan, renacananya kedepan akan dibangun monumen di titik terjadinya peristiwa Rengasdengklok," ucapnya.
Selain itu, kata dia, pemerintah daerah juga tengah berusaha memperjuangkan nama-nama tokoh sejarah yang berjasa dan berhubungan dengan peristiwa Rengasdengklok, untuk dijadikan pahlawan nasional.
"Kami juga berusaha memasukan beberapa nama, seperti Djiaw Kie Song sendiri, yang rumahnya digunakan Soekarno-Hatta, dia juga penyuplai logistik pada tentara PETA, dan Raden Otje Amadipura, yang berhubungan dengan peristiwa Rengasdengklok agar tercatat menjadi pahlawan nasional," pungkasnya.
(orb/orb)