Di Kota Bandung, nyala obor mewarnai ibu kota Jawa Barat tersebut pada Selasa (18/7/2023) malam. Pantauan detikJabar pukul 20.50 wib, nyala api dari obor yang dipegang ratusan warga dari Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung menerangi sejumlah ruas.
Dengan penuh semangat, warga berjalan kaki mengikuti pawai obor ini. Gema sholawat juga berkumandang sepanjang warga mengikuti pawai obor ini.
Pawai obor berawal dari Gedung Pakuan menuju Jalan Kebon Jukut, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Wastukencana dan berakhir di Jalan Otista. Warga yang mengikuti pawai obor ini juga dikawal ketat petugas kepolisian.
Salah seorang warga Yudi mengatakan, pawai obor ini adalah tradisi yang rutin dilakukan warga untuk menyambut tahun baru Islam.
"Ikut pawai obor untuk menyambut tahun baru Islam, supaya meriah suasananya," kata Yudi.
Warga lainnya bernama Asep mengaku, pawai obor ini sudah direncakan untuk digelar sejak beberapa hari ke belakang. Dia mengungkapkan jika pawai obor adalah salah satu cara umat Islam untuk merayakan tahun baru.
"Tradisi syiar Islam kang di awal tahun Hijriyah, sarat dengan semangat Nabi Muhammad," singkatnya.
Kemeriahan pawai obor juga terlihat di Kota Cimahi. Bocah-bocah dibarengi para orangtua membawa obor sambil melantunkan takbir dan selawat.
Tak lagi ada batasan-batasan seperti beberapa tahun sebelumnya. Peserta pawai obor larut dalam kebahagiaan. Menumbuhkan semangat dan optimisme di tahun baru islam yang baru keadaan akan lebih baik.
"Ini hajat umat islam yang harus dimeriahkan dan bisa dinikmati semua. Hari ini kira-kira ada 3 ribu orang yang ikut pawai obor, terutama warga RW 05," ujar Asep Solihin, Ketua RW 05, Kelurahan Cigugur Tengah.
![]() |
Demi menjaga keamanan, panitia pawai obor melibatkan pihak kepolisian selama perjalanan pawai. Rute yang akan ditempuh peserta pawai obor diperkirakan mencapai tiga hingga empat kilometer
Diawal dari kumpul di sekitaran Rusunawa Cigugur Tengah, lalu belok ke arah Cimindi, kemudian menuju arah Cibabat, berbelok ke arah Kantor Kelurahan Cigugur Tengah, dan kembali ke titik pemberangkatan.
"Untuk keamanan kita libatkan kepolisian dan Linmas. Karena kan rute pawainya melewati jalan raya, banyak anak-anak juga pesertanya jadi harus aman," ujar Asep.
Pawai obor juga berlangsung di Pangandaran. Warga ramai-ramai menyambut tahun baru islam itu dengan sukacita.
Rombongan pawai obor berawal dari pesantren Miftahul Huda dan berkeliling kampung Langkaplancar. Warga yang ikut pawai menggemakan solawat. Dengan semangat mereka berjalan dengan jarak 5 km.
Pantauan detikJabar, rombongan pawai diperkirakan sepanjang 1 KM. Peserta menggunakan obor yang terbuat dari bambu yang dipakaikan kain dengan dibaluri minyak tanah.
Warga Pangandaran lainnya juga turut dalam kemeriahan malam pergantian tahun baru Islam. Di Bundaran Marlin Pangandaran, rombongan pawai dari desa Pangandatan turut meramaikan suasana.
Bahkan, selain obor api, ada warga yang menghias rombongan dengan membawa naga-nagaan. Selain itu, sejumlah warga melakukan aktraksi obor api.
Kemeriahan pawai obor juga berlangsung di Tasikmalaya. Warga tumplek ke jalan untuk memeriahkan pawai obor.
Uniknya, para peserta pawai obor di Tasikmalaya ini beberapa di antaranya menggunakan kostum hantu. Selain pocong dan genderuwo, ada juga kuntilanak yang sedang naik becak.
"Ada-ada aja kreatif juga warga, pakai pakaian makhluk astral. Kalau gak ada obor dan gelap pasti menyeramkan," kata Aneka Amerias salah seorang pengendara.
![]() |
Lain halnya dengan kreatifitas ribuan warga Kelurahan Sukamaju Kidul, Kecamatan Indihiang. Sebanyak 5.000 warga sengaja pawai obor menyusuri jalanan.
Uniknya, peserta pawai berkumpul di Lapangan Sepakbola Gunungmangu untuk membuat formasi lafaz Allah dengan obor. Lantunan Takbir dan alunan sholawat menyertai.
Kegiatan ini sempat dihadiri PJ Walikota Tasikmalaya, Cekha Virgowansyah. Dia mengapresiasi kreatifitas warga dalam memeriahkan malam Tahun Baru Islam 1445 Hijriah.
"Hari ini Alhamdulillah warga Kota Tasikmalaya turun untuk sambut satu Muharam. Mereka pawai obor, bentuk formasi lafaz Alloh semoga membawa keberkahan untuk kita semua," kata Ceka.
Ribuan obor juga menyala di Lapangan Upakarti, Pemkab Bandung. Obor tersebut dibawa masyarakat dalam rangka pawai menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriah.
Pantauan detikJabar, berbagai elemen masyarakat antusias memadati lapangan tersebut. Mereka datang dari beberapa kecamatan yang terdekat di area Pemkab Bandung.
Tak jarang beberapa kontingen pawai obor tersebut dilengkapi dengan alat marching band. Kemudian sepanjang pawai mereka menggaungkan sholawatan.
Pawai obor tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna dan jajaran Pemkab Bandung. Kemudian para peserta langsung berjalan mengitari sekitar Pemkab Bandung.
"Menyambut tahun baru islam saya tidak mau kalah dengan penyambutan tahun baru masehi yah," ujar Dadang, kepada awak media, selepas kegiatan pembukaan pawai obor.
Begitu juga di Purwakarta, pawai obor dimulai dari jalan Pasar Jumaah hingga menyusui sepanjang jalan Sudirman dan finis di sekitar lingkungan Pemkab Purwakarta.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika memulai dan memimpin pawai obor dengan berjalan kaki yang di dampingi oleh Kapolres dan Dandim Purwakarta kemudian diikuti oleh ribuan peserta pawai obor.
Iring-iringan para peserta pawai memenuhi badan jalan protokol dengan panjang iring-iringan mencapai dua kilometer. Api obor pun menerangi langit malam di pergantian tahun baru dan semakin meriah ribuan api memancarkan cahayanya.
"Alhamdulillah kegiatan pawai ini sangat meriah karena berbarengan dengan rangkaian kegiatan hari jadi kabupaten Purwakarta," kata Anne.
Sementara di Majalengka, warga yang tergabung dalam Himpunan Pemuda/Pemudi Blok Sukamandi (HIPPSU) ini, menggelar sejumlah kegiatan untuk menyemarakkan Tahun Baru Islam yang jatuh pada 1 Muharram. Pawai obor, sepakbola api hingga debus menghiasi semarak penyambutan Tahun Baru Islam di desa tersebut.
"Setiap tahun juga selalu mengadakan kegiatan-kegiatan ini, salah satunya di hari-hari besar agama ini. Dan untuk acara tahun ini ada acara pawai obor, debus api, sepakbola api dan silat," kata panitia kegiatan Fardan Ferdiansyah.
![]() |
Selain untuk memperingati Tahun Baru Islam, Fardan menyampaikan, kegiatan ini juga untuk menjaga tradisi budaya Nusantara.
"Iya sekalian menjaga tradisi," ujar dia.
Tradisi lain dalam menyambut tahun baru Islam juga dilakukan masyarakat Cirebon. Hal ini seperti yang dilakukan oleh ratusan santri dan siswa dari Yayasan Pendidikan dan Dakwah Islam Jagasatru (YPDIJ) Kota Cirebon, Jawa Barat.
Dalam peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah, ada beragam kegiatan yang mereka tampilkan. Mulai dari pawai obor, permainan meriam bambu, pencak silat, sepakbola api dan beberapa kegiatan lainnya.
Sebelum menampilkan beragam kegiatan tersebut, peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah di Yayasan Pendidikan dan Dakwah Islam Jagasatru ini diawali dengan pembacaan surat yasin, doa akhir tahun dan doa awal tahun.
Setelah prosesi itu selesai, santri dan siswa kemudian mulai membentuk barisan yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu per satu dari mereka pun masing-masing memegang obor untuk kemudian berkeliling ke beberapa titik di Kota Cirebon.
Kegiatan pawai obor ini dilakukan di Pondok Pesantren Jagasatru yang menjadi titik start. Namun, sebelum kelompok santri dan siswa pembawa obor bergerak, terlihat beberapa orang yang berjejer untuk menampilkan aksi permainan meriam bambu.
Setelahnya, kelompok pembawa obor pun berkeliling dengan melintasi beberapa rute. Mulai dari jalan Pekawatan, jalan Pulasaren, jalan Lawanggada, jalan Kesambi, jalan Kesambi Dalam, Jalan Kutagara, jalan Jagasatru, dan kembali lagi ke Pondok Pesantren Jagasatru.
Momen perayaan tahun baru Islam juga tak kalah seru di Sukabumi. Selain kirab obor, ada juga warga yang menggunakan atribut berbagai macam mulai dari cosplay makhluk astral pocong, tentara Islam hingga atraksi debus saat pawai di Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.
Kepala Desa Kebonpedes Dadan Apriandani mengatakan, kegiatan perlombaan kirab obor ini sudah berlangsung sejak tahun 2021. Kurang lebih sebanyak 2.500 masyarakat turun ke jalan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
"Ini salah satu acara tahunan dan sudah tahun kedua. Tahun ini menggandeng para pemuda Desa Kebonpedes untuk menjadi panitia menyambut 1 Muharam. Kita support tahun ini juara kesatu mendapatkan hadiah pembinaan Rp1,5 juta, kedua Rp1 juta, ketiga Rp500 ribu. Kita tanpa ada uang dari masyarakat, murni dari donatur, pemuda dan dari pemerintah desa," kata Dadan kepada detikJabar.
![]() |
Tak hanya mengadakan kirab obor, pihaknya juga turut menyantuni 100 anak yatim. Sebelum dinilai, masyarakat melakukan long march sejauh 2,5 kilometer sambil membacakan shalawat.
"Harapannya saya kepada para pemuda untuk memajukan umat islamiyah di Kebonpedes, memajukan kampung dan desa itu awalnya dari pemuda," ujarnya.
(dir/dir)