Dalam perhitungan kalender Islam atau tahun hijriah, saat ini sudah memasuki pergantian tahun atau tahun baru. Dengan momen tahun baru Islam tahun 2023 ini kini tahun hijriah memasuhi 1445 hijriah.
Momen tahun baru Islam berbeda dengan momen pergantian tahun baru masehi yang biasanya ditandai dengan perayaan hiruk pikuk pesta dan kembang api.
Umat muslim dianjurkan untuk mengisi momen tahun baru ini dengan berbagai amalan yang mendatangkan pahala. Tahun baru diharapkan menjadi momen yang baik untuk menjadi umat yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amalan Tahun Baru Islam 2023
Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah menjadi salah satu tanggal ditunggu oleh umat Islam setiap tahunnya. Malam tahun baru Islam perlu dimaknai muslim sebagai tanda semangat yang baru dalam menegakkan ajaran dan memohon ampunan Allah SWT.
Di momen tahun baru ada sejumlah amalan yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Dirangkum dari berbagai sumber berikut ini daftar amalan yang bisa dilakukan di momen Tahun Baru 2023.
1. Membaca Doa Awal dan Akhir Tahun
Amalan paling utama dalam menyambut 1 Muharram adalah dengan membaca doa awal dan akhir tahun. Kedua doa bisa dibaca sekaligus untuk menyambut datangnya tahun baru Islam.
Bacaan Doa Akhir Tahun
Berikut doa amalan tahun baru Islam dikutip dari laman resmi Nahdlatul Utama, ulama Utsman bin Yahya dalam kitabnya Maslakul Akhyar menuliskan lafal doa akhir tahun yang berbunyi sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Arab latin: "Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'ala 'uqubati, wa da'autani ilat taubati min ba'di jara'ati 'ala ma'shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirlî wa ma 'amiltu fiha mimma tardha, wa wa'attani 'alaihits tsawaba, fa'as'aluka an tataqabbala minni wa la taqtha' raja'i minka ya karim."
Artinya: "Ya Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini termasuk yang Engkau larang sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Engkau maklumi karena kemurahanMu sementara Engkau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Engkau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakaiMu. Karenanya aku memohon ampun kepadaMu, ampunilah aku. Ya Tuhanku, aku berharap Engkau menerima perbuatanku yang Engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahalaMu. Janganlah pupuskan harapanku, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."
Bacaan Doa Awal Tahun
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Arab latin: "Allahumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'ala fadhlikal 'azhimi wa karimi judikal mu'awwal. Hadza 'amun jadidun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fihi minas syaithani wa auliya'ih, wal 'auna 'ala hadzihin nafsil ammarati bis su'i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram."
Artinya: "Ya Tuhanku, Engkau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahanMu yang mulia, Engkau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepadaMu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolonganMu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. KepadaMu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmatMu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."
Sebaiknya kedua doa tersebut dibaca sebanyak tiga kali sebelum memasuki waktu Maghrib. Doa tersebut mengandung makna mengharapkan ridho Allah atas segala ibadah yang telah ditunaikan selama setahun.
Sementara doa awal tahun mengandung makna untuk meminta perlindungan Allah dari godaan iblis dan sebagai gantinya, meminta petunjuk jalan yang diberi ridho Allah.
2. Memperbarui Niat dan Semangat
Dilansir dari laman Universitas Darussalam Gontor, Dr Hamid Fahmy menyebut bahwa bulan Muharram itu identik dengan tahun baru hijriyah, yang diartikan sebagai kebangkitan semangat baru. Hadits Bukhori juga menerangkan:
"Waktu berputar sebagaimana keadaannya semula ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Tahun terdiri dari 12 bulan, empat di antaranya adalah bulan suci, tiga berurutan yaitu Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam, dan yang keempat adalah Rajab," (HR Bukhari: 4054)
Bulan ini merupakan bulan suci yang secara bahasa bahwa nama Muharram ini diartikan sebagai bulan yang diharamkan melakukan peperangan. Sebab orang Arab zaman dulu meyakini bahwa bulan Muharram adalah bulan yang suci sehingga tidak layak untuk dinodai dengan peperangan dan kerusakan.
Di masa kini, peperangan itu bisa diartikan sebagai hawa nafsu. Sehingga bulan Muharram ini jangan sampai membebaskan hawa nafsu kita untuk berbuat kejahatan, kerusakan, kemaksiatan, dan lain sebagainya. Namun membangkitkan semangat dan memperbarui niat kita dengan melaksanakan perintah-perintah yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
3. Bersyukur
Bersyukurlah atas apa yang sudah Allah berikan kepada kita semua, muhasabah, introspeksi diri, dan selalu mengenang perjalanan hijrah Nabi SAW. Seperti sabda Allah:
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim ayat 7)
4. Berzikir
Seperti bulan lainnya, bulan Muharram dapat diisi dengan banyak mengingat Allah atau zikir. Perintah untuk mengingat Allah ini telah disebutkan dalam beberapa surat dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42)
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab ayat 41-42)
Dalam sebuah hadits riwayat Muslim dikatakan bahwa orang yang membaca dzikir akan dikelilingi oleh malaikat rahmat. Dari Abu Hurairah RA berkata:
"Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majlis yang di dalamnya menyebut (dzikir) nama Allah, melainkan malaikat mengepungnya dalam rahmat menyelimutinya, dan Allah menyebut mereka sebagai golongan yang berada di sisiNya." (HR Muslim).
5. Bertaubat
Amalan di bulan Muharram sesuai sunnah lainnya adalah bertaubat pada hari Asyura. Sebagaimana pendapat Ibnu Allan dalam kitab Syarhul Adzkar, orang-orang pada masa Jahiliyah dulu pun mengagungkan bulan Muharram. Tidak sedikit pula kabilah Arab memuliakan Muharram pada tahun tertentu dan menyebutnya dengan nama Safar Awal.
Namun, penamaan tersebut kemudian diganti Allah SWT dengan sebutan Syahrullah. Hal ini pula yang menjadi keistimewaan Muharram dengan bulan lainnya.
"Setelah Islam datang, Imam As-Suyuthi mengatakan, Allah SWT menggantinya dengan sebutan Syahrullah. Nama tersebut merupakan nama Islam, sedangkan bulan lain bukan. Sesungguhnya nama bulan selainnya masih tetap seperti pada zaman Jahiliyah," kata Ibnu Allan yang diterjemahkan Kasimun dalam Buku Induk Doa dan Zikir.
6. Memperbanyak doa
Memanjatkan doa-doa pribadi dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Bisa juga berdoa bersama keluarga atau dalam majelis taklim untuk keselamatan dan keberkahan di tahun yang baru.
7. Berpuasa Tasu'a dan Asyura
Bulan Muharram adalah bulan yang mulia setelah bulan Ramadhan. Salah satu puasa sunah yang dapat dilakukan adalah Tasu'a pada 9 Muharram dan Asyura pada 10 Muharram yang bertepatan pada Kamis dan Jumat, 27-28 Juli 2023. Terdapat Hadits Muslim menerangkan tentang puasa di bulan Muharram:
"Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR. Muslim).
Nabi Muhammad SAW. berpuasa di hari Asyura' dan menganjurkan umatnya berpuasa, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA:
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا ؟ قَالُوا : هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
"Ketika Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam datang di Madinah, beliau melihat orang Yahudi berpuasa hari Asyura, maka beliau bertanya, "Apa ini?" Mereka menjawab, "Ini adalah hari baik, hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka sehingga Musa berpuasa." Maka beliau bersabda, "Saya lebih berhak dibandingkan anda dari Musa," maka beliau berpuasa dan memerintahkan orang-orang untuk berpuasa." (HR Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA)
Namun, tidak dibolehkan berpuasa Tasu'a dan Asyura dengan niat qadha puasa Ramadhan. Berpuasa Ramadhan adalah wajib, sedangkan puasa Tasu'a dan Asyura adalah sunnah. Tidak boleh mendahulukan sunnah atas yang wajib. Maka wajib bagi muslim untuk mengqadha puasanya terlebih dahulu, baru kemudian dianjurkan berpuasa sunnah.
Bacaan niat puasa Tasu'a dan Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ."
8. Bersedekah
Memperbanyak sedekah juga dianjurkan oleh Islam di bulan Muharram. Terutama menyantuni anak yatim pada tanggal 10 Muharram. Seperti yang terdapat sebuah Hadits dalam Kitab Tanbih al-Ghafilin:
"Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro' (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat."
Nabi SAW menjanjikan keutamaan sebuah hadits tersebut:
"Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga." Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit." (HR. Bukhari no. 5304).
Selain itu, Riwayat hadits Sufyan bin Uyainah RA yang dikutip dari 12 Bulan Mulia-Amalan Sepanjang Tahun oleh Abdurrahman Ahmad As, menyebut bersedekah adalah salah satu amalan di bulan Muharram sesuai sunnah khususnya pada hari Asyura.
Ia meriwayatkan, muslim yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkannya selama setahun itu. Ibnu Uyainah RA telah mencobanya selama 50 atau 60 tahun.
Itu dia daftar amalan yang bisa dilakukan umat muslim di momen tahun baru Islam. Daripada menyalakan kembang api atau petasan lebih baik melakukan amalan yang berpahala. Semoga membantu!
(tya/tey)