Sejumlah persoalan yang terjadi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 di sejumlah daerah, bahkan tak menutup kemungkinan juga di Ciamis. Terutama untuk jalur penerimaan melalui sistem zonasi.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra mengatakan sesuai mekanisme sekolah bisa saja anak tidak diterima di sekolah meski lokasinya dekat. Hal itu karena anak tidak masuk dengan kriteria sekolah.
"Kembali ke mekanisme yang ada di sekolah masing-masing. Karena bisa jadi meski bertetangga dengan sekolah tapi tidak masuk kriteria sekolah maka tidak keterima," ungkapnya saat di SMPN 1 Ciamis usai mengantarkan anaknya di hari pertama masuk sekolah, Senin (17/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yana pun secara pribadi menegaskan tidak setuju dengan sistem PPDB zonasi saat ini. Ada sejumlah alasan yang membuatnya tidak setuju yang kemudian menjadi banyak persoalan saat ini.
"Kalau harus jujur, secara pribadi tidak setuju dengan sistem Zonasi. Alasannya misalkan ada alumni yang sukses, sudah berhasil dan mereka ada di Jakarta, Bandung dan daerah lain. Ada keinginan anaknya disekolahkan di tempat mereka dulu. Hal-hal semacam itu. Sedangkan itu dapat membawa perkembangan bagus untuk sekolah," jelas Yana.
Yana pun menilai penerimaan siswa baru lebih baik kembali ke sistem pasinggrade atau tasting. Sehingga penerimaan siswa baru bisa lebih obyektif.
"Menggunakan pasinggrade, testing. Jadi memang setiap sistem ada plus minusnya. Tapi saya sebagai orang tua siswa tidak setuju dengan sistem zonasi," tegasnya.
(dir/dir)