Hari pertama masuk sekolah para orang tua siswa baru di SMP Ciamis ramai-ramai mengantarkan anaknya ke sekolah. Selain mengantar, mereka juga mengikuti kegiatan penyerahan anak kepada sekolah untuk dididik.
Seperti di SMPN 1 Ciamis di Jalan Jendral Sudirman. Para orang tua terlihat antusias mengantarkan anaknya. Ada yang menggunakan sepeda motor, mobil, angkutan umum hingga jalan kaki. Mereka langsung mengantarkan anak-anak mereka ke pintu kelas.
Beberapa orang tua mengaku ini merupakan pengalaman pertamanya mengantarkan anaknya ke sekolah SMP. Orang tua mengaku, baru mengalami kegiatan penyerahan secara simbolis anak ke sekolah untuk mengikuti pendidikan selama 3 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut diungkapkan Yopi Ratnasari (41) orang tua siswi dari Lembayung Langit Senja. Ia mengaku baru pertama kali ikut kegiatan mengantar anak sekolah sekaligus penyerahan secara simbolis.
"Ini anak kedua, sebelumnya kakaknya kan sekolahnya di Bandung tidak ada yang seperti ini. Baru pertama kali. Seneng bisa terjun langsung," ujar Yopi saat ditemui di SMPN 1 Ciamis.
Yopi memasukan anaknya ke SMPN 1 Ciamis karena merupakan sekolah favorit melalui jalur perpindahan orang tua. Mengingat saat ini Yopi dan suaminya pindah bertugas dari Bandung ke Ciamis.
"Tadi berangkat sekolah jalan kaki. Lokasinya kan Deket di Lembur Situ hanya beberapa ratus meter. Dibiasakan anak jalan kaki," ungkapnya.
Yopi menyebut anaknya cukup mudah beradaptasi. Dari mulai bangun subuh, sarapan, mandi, kemudian berangkat sekolah pukul 06.00 WIB. Menurutnya anaknya sudah biasa bangun pagi karena sejak di Bandung kondisi tersebut sudah menjadi sehari-hari.
![]() |
"Tadi tidak ada kendala, anak sudah biasa bangun subuh berangkat sekolah pagi karena kan di Bandung macet. Alhamdulillah dalam kegiatan pengenalan sekolah ini juga tidak ada hal yang memberatkan. Hanya bawa makanan berat, alat solat, alat tulis dan sandal," katanya.
Berbeda lagi dengan cerita yang dialami Siti Rodiah (33), orang tua dari Sifa Khoerunisa. Ia mengaku cukup kesulitan membangunkan anaknya, karena kebiasaan di SD sebelumnya.
"Mungkin belum beradaptasi, jadi bawaannya masih santai waktu di SD, jadi agak siang ke sekolah. Tapi tentunya seneng karena sekarang punya anak gadis masuk SMP. Kemarin masuk jalur zonasi," ujar warga Lembur Balong, Kelurahan Ciamis.
Siti mengaku mengantarkan anaknya sekolah hanya di hari pertama ini saja. Ke depan, anaknya dibiasakan naik angkutan umum untuk pergi ke sekolah.
"Nganter hari ini saja, karena di sekolah ada kegiatan penyerahan anak kepada pihak sekolah," pungkasnya.
Jangan Cengeng dan Ngadu
Wabup Ciamis berpesan untuk anak-anak generasi saat ini jangan cengeng dan sedikit-sedikit ngadu terhadap tindakan guru di sekolah. Yana pun meminta kepada orang tua untuk tabayun (klarifikasi), ketika mendapat aduan dari anaknya.
"Jadi fenomena hari ini saya melihat anak-anak kita sedikit-sedikit mengadu. Saya berharap tidak seperti itu. Bagaimana pun, apa yang dilakukan guru di sekolah dalam rangka mendidik anak untuk perbaikan anak itu sendiri," ujar Yana di SMPN 1 Ciamis, Senin (17/7/2023).
Wabup Ciamis pun meyakini, guru tidak akan melakukan tindakan apapun pun ketika anak tidak salah. Sebaliknya, guru akan memberikan tindakan atau teguran ketika anak berbuat salah.
![]() |
"Kepada setiap orang tua pun demikian. Jadi ketika ada aduan anak terkait perlakukan guru di sekolah sebaiknya tabayun, klarifikasi dulu jangan ujug-ujug menyalahkan guru atau sekolah," ungkapnya.
Orang-orang yang besar, sukses dan tokoh besar, menurut Yana bukan orang yang cengeng. Tapi pernah mengalami masa-masa sulit yang mampu dihadapi.
Yana yang merupakan alumni SMPN 1 Ciamis juga mengaku saat masih sekolah sempat beberapa kali dipotong rambut di sekolah. Hal itu sebagai konsekuensi tidak menaati ketentuan sekolah.
"Jadi jangan sampai, baru dimarahi guru langsung laporan ke orang tuanya. Kemudian orang tuanya tidak tabayun, gurunya langsung dimarahi. Jangan seperti itu. Jadi saya serahkan anak-anak untuk diberikan pendidikan dan pelajaran di sekolah. Kalau salah tolong luruskan sehingga betul-betul menjadi anak yang berpengetahuan dan berakhlak," jelasnya.
(dir/dir)