.webp)
Belasan sepeda tua bermerk 'Federal' berjejer rapi di trotoar Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung. Para pemilik sepeda itu, tergabung dalam Komunitas Federalist Bandung.
Car free day (CFD) Dago, dijadikan sebagai lokasi untuk berkumpul komunitas ini. CFD Dago juga menjadi titik terakhir para goweser yang datang dari sejumlah kecamatan di Kota Bandung, bahkan Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi.
Dari sekian banyak sepeda 'Federal' yang terparkir di trotoar itu, ada satu sepeda berwarna krem yang mencuri perhatian banyak orang dan pengunjung CFD Dago.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepeda Federal milik pria bernama Nandar (72) itu, tergolong sepeda yang langka. Meskipun sudah banyak aksesoris yang terpasang dan bukan aksesoris original, tapi batang sepeda milik warga Kebon Kopi, Kota Bandung ini dijamin 100 persen tulen.
Warna batang, stiker 'Avanto' dan 'Kuwahara' di batang sepeda miliknya itu masih asli bawaan pabrik. Batang sepeda itu umurnya ditaksir sekitar 30 tahunan.
Nandar mengisahkan, awal mula dia memiliki batang sepeda itu dapat dari marketplace. Batang sepeda itu dijual oleh warga Sukabumi.
"Dulu beli dari Sukabumi, lihat di marketplace, batangnya saja, lainnya udah ganti, dulu beli Rp 5 juta," katanya kepada detikJabar, Minggu (16/7/2023).
Baca juga: Gurita Juga Bisa Mimpi Ketika Tidur |
Menurut Nandar, bagi sebagian orang harga itu dirasakan mahal, tapi baginya yang paham dengan sepeda khususnya merk 'Federal' harga itu cukup murah.
"Gak ditawar lagi, susah carinya, jenisnya Avanto," ujarnya.
Nandar menyebutkan, memang sejak muda dirinya sudah menggunakan sepeda Federal untuk bepergian. Sepeda Federal jenis Avanto itu bukanlah sepeda Federal pertamanya.
"Suka dari dulu pakai Federal. Enak apalagi kalau dipakai di jalur nanjak. Orang anggap mahal, tapi saya senang," ujar Nandar.
Sepeda Bersejarah
Anggota Komunitas Federalist Bandung Supri (52) mengatakan, sepeda milik Nandar merupakan pabrikan Jepang. Sepeda itu merupakan saksi sejarah kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Jepang.
"Sejarahnya, jadi Presiden Soeharto ingin punya sepeda buatan Indonesia yang berkualitas, PT Honda Astra Motor membuat kerjasama dan kerjasama dengan Jepang dan jadi sepeda ini," ujarnya.
 Sepeda Federal Batang Avanto Foto: Wisma Putra/detikJabar |
Menurut Supri, sepeda milik Nandar buatan Jepang tapi bahan bakunya dari Indonesia. "Ada yang merk Federal, ada juga yang Kuwahara. Ini asli merk Jepang, tapi bahannya asli Indonesia," tuturnya.
Supri menyebut, Nandar orang beruntung dapatkan sepeda langka dengan harga murah. Selain itu, sepeda milik Nandar sudah tidak diproduksi lagi, karena sepeda itu terakhir diproduksi antara tahun 1997-1998 an.
"Keren, sekarang udah di atas Rp 15 juta, itu juga paling murah. Ini sudah gak ada (tidak diproduksi lagi), sekarang ada Kuwahara, tapi yang asli Jepang," ungkapnya.
"Ini legend karena sudah kerjasama dengan Jepang," tambah Supri sambil menunjuk ke sepeda milik Nandar.
Jadi Hadiah Beli Mobil Kijang
Anggota komunitas lainnya Yoli (46) mengklaim, jika sepeda Federal yang dimiliki oleh Nandar menjadi inspirasi para pehobi sepeda Federal di Indonesia.
"Ini Federal No 1, ini inspirasi sepeda Federal di seluruh Indonesia," ujarnya.
Yoli menuturkan, dulu sepeda Federal dijadikan hadiah bagi warga Indonesia yang membeli mobil Kijang.
"Jadi dulu Federal dibuat oleh Astra, awalnya untuk hadiah pembeli mobil Kijang kemudian dapat sepeda. Dulu animo masyarakat tinggi, dibuat Astra jadilah Federal," tuturnya.
Menurut Yoli, keseriusan Presiden Soeharto yang mengembangkan sepeda ini sangat serius, para desainer asal Indonesia disekolahkan ke Jepang, agar mendapat sepeda berkualitas sesuai keinginan sang presiden.
 Sepeda Federal batang Kuwahara Foto: Wisma Putra/detikJabar |
"Saking serius si desainer di Jepang ke Kuwahara atas permintaan Presiden Soeharto. Belajar semua desain ke Pak Kuwahara," ucapnya.
Kuwahara itu, menurut Yoli adalah nama orang. Menariknya lagi, setiap keluar jenis baru, Federal selalu mengeluarkan 6 jenis sepeda.
"Setiap sepeda Federal ada tiga, anak, remaja dan dewasa. Ada enam seri, ada untuk anak laki-perempuan, remaja laki-perempuan dan dewasa laki-perempuan," ujarnya.
(wip/yum)
