Modal Nekat, Rusli Tukang Parkir Mau Nyaleg di Bandung-Cimahi

Modal Nekat, Rusli Tukang Parkir Mau Nyaleg di Bandung-Cimahi

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 16 Jul 2023 14:02 WIB
Rusli Suryana, Juru Parkir di Kota Cimahi yang Jadi Caleg DPRD Jawa Barat
Rusli Suryana, Juru Parkir di Kota Cimahi yang Jadi Caleg DPRD Jawa Barat (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Rusli Suryana, nampak merapikan motor-motor pelanggan angkringan di Jalan Raya Amir Machmud, Kota Cimahi. Saban malam, ia melakoni profesi sebagai juru parkir dengan telaten.

Eits, namun jangan salah, sebab warga Gang Sasmita, RT 01/14, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi itu ternyata merupakan calon anggota DPRD Provinsi Jawa Barat untuk Pileg tahun 2024 mendatang.

Pria 42 tahun itu maju dalam kontestasi Pileg 2024 menggunakan kendaraan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat 1 yang meliputi Kota Cimahi dan Kota Bandung. Di partai itu, Rusli ada di nomor urut 3.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insyaallah, saya maju untuk DPRD Jabar. Kalau dibilang nekat, ya sebetulnya memang nekat," ujar Rusli saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (14/7/2023).

Namun di balik kenekatan itu, Rusli sebetulnya memang mendapatkan mandat dari pengurus partai PKN pusat agar ada perwakilan dari pengurus PKN Kota Cimahi maju sebagai caleg DPRD Jabar.

ADVERTISEMENT

Sekadar informasi, Rusli bergabung dengan PKN pada tahun 2023. Ia blak-blakan kalau sosok Ketua Umum PKN I Gede Pasek Suardika dan eks Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum yang digadang-gadang bakal jadi Ketua Umum PKN menggantikan Gede Pasek, jadi alasan Rusli mau bergabung dengan partai politik.

"Memang ada arahan juga, karena sebetulnya saya sama sekali nggak punya niat maju. Jadi dari pengurus bilang harus ada perwakilan, akhirnya bismillah saya maju," ujar Rusli.

Tak Punya Modal Materi

Wajar kalau ia hanya modal nekat, sebab sebagai juru parkir dan pekerja serabutan, Rusli sama sekali tak punya modal materi melimpah. Kendati disadari atau tidak, materi jadi aspek penting mengarungi kontestasi Pileg.

"Memang kita tahu caleg harus mengeluarkan biaya. Terus terang saya tidak punya biaya. Kalau harus bikin ini itu seperti spanduk, saya tidak sanggup. Kalau pun punya uang ya mending buat keluarga dulu ya," kata Rusli.

Sebagai juru parkir, penghasilannya pastinya tak menentu. Kalau sedang ramai, ia bisa mengantongi uang Rp50 ribu, sementara jika sedang sepi ia pernah hanya membawa uang Rp10 ribu.

"Saya mulai markir itu jam 7 malam sampai jam 12 malam. Soalnya pagi-pagi itu saya kerja jadi sales, apapun saya jual. Yang penting bisa dapat pemasukan," ujar Rusli.

Rusli Suryana, Juru Parkir di Kota Cimahi yang Jadi Caleg DPRD Jawa BaratRusli Suryana, Juru Parkir di Kota Cimahi yang Jadi Caleg DPRD Jawa Barat Foto: Whisnu Pradana/detikJabar

Sadar akan keadaan, demi mengarungi kontestasi Pileg 2024 mendatang, ia hanya mengandalkan koneksi-koneksi pribadi serta kenalannya yang lain untuk kampanye.

"Jadi paling saya kirim WhatsApp ke teman-teman, kenalan saya. Kalau untuk bikin spanduk nggak sanggup, apalagi kampanye. Jadi mungkin saya nebeng ke kegiatan warga, nah di situ saya sosialisasi," kata Rusli.

Segala kekurangannya, membuat Rusli tak memasang target apapun saat pemungutan suara nanti. Terlebih partainya juga terhitung partai baru yang tak punya basis massa seperti partai besar lainnya.

"Jadi saya nggak mau umbar janji apapun, saya juga bisa dibilang nothing to lose ya karena kalah modal dibanding caleg-caleg lainnya. Cuma karena memang saya berangkat dari bawah, saya akan perjuangkan rakyat kecil," ujar Rusli.

"Kalaupun nanti saya ada yang memilih ya alhamdulillah, kalau enggak ada yang memilih pun enggak apa-apa. Setidaknya saya sudah berusaha," tambahnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads