Pilu Warga Karawang, Mata Air Citaman Terancam Punah Imbas Tol Japek II

Pilu Warga Karawang, Mata Air Citaman Terancam Punah Imbas Tol Japek II

Irvan Maulana - detikJabar
Sabtu, 15 Jul 2023 23:00 WIB
Sumber mata air bawah tanah Citaman yang terimbas pembangunan tol Japek II
Sumber mata air bawah tanah Citaman yang terimbas pembangunan tol Japek II (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)
Karawang -

Pilunya warga citaman, mata air sumber kehidupan terancam hilang diduga imbas pembangunan tol Jakarta-Cikampek Selatan (Japek II), yang dibangun melintasi kawasan bentang alam karts (KBAK).

Pada Sabtu (15/7/2023) warga beserta Komisi I dan Komisi III geruduk langsung mata air citaman yang kini terimbas pembangunan tol Japek II.

"Ada beberapa usulam yang disampaikan oleh warga, yang sangat kursial itu adalah terkait dengan Permen ESDM Nomor 3606 tenang Kawasan Bentang Alam Karst Pangakalan, salah satu titik yang dijadikan proyek Japek II itu adalah KBAK," kata Ketua Komisi I DPRD Karawang Khoerudin, saat meninjau mata air Citaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menerangkan mata air citaman yang kini terbelah oleh proyek tol Japek II, merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat di tiga kecamatan.

"Ini juga menyangkut kebutuhan dasar, karena mata air citaman merupakan sumber mata air bagi masyarakat di 3 kecamatan, bahkan lebih dari itu, beberapa lahan persawahan juga membutuhkan air yang bersumber dari sana," kata dia.

ADVERTISEMENT

Selain itu, kata Khoerudin, masyarakat juga menuntut uang ganti kerugian (UGK) atas lahan yang terdampak proyek tol Japek II, yang hingga kini belum terselesaikan.

"Kemudian masyarakat juga menuntut agar UGK nya diselesaikan, dan proyek ini juga menimbulkan dampak sosial, kami tentu berharap pelaksana dapat memperhitungkan itu," imbuhnya.

Sementara itu, warga sekitar Nandar (48) menceritakan, semenjak berjalannya proyek tol Japek II, banyak berpengaruh terhadap mata air sumber kehidupan warga Citaman.

"Ya banyak sih, air juga kecil, kotor, banyak lumpur," ujar Nandar sembari menunjukan mata air bawah tanah yang telah digali imbas pelaksanaan proyek.

"Ini mata air citaman, dari bawah bocor, jadi menggenang, warga juga banyak melarang cuman gak direspon," lanjutnya.

Nandar mengaku, jika sudah tak ada mata air citaman, warga juga akan kesulitan mencari air bersih untuk kehidupan sehari-hari, "Ya susah kalau sudah gak ada ini mah (mata air), warga banyak yang ke sini yang dari luar (kecamatan lain) juga ke sini," pungkasnya.

Terpisah, Project Manager Waskita Karya Andesit, selaku pelaksana proyek tol Japek II menuturkan, pihaknya mengaku sudah melakukan pekerjaan sesuai prosedur dan atas penelitian konsultan.

"Terkait mata air citaman ini, kami juga konsen yah, kita juga monitor termasuk soal riview sudah dibahas di dewan," katanya.

Ia menjelaskan, bahwa jalan yang akan melintasi mata air yang awalnya akan dibuat Bored, atau semacam jembatan untuk mengalirkan air, kini telah dirubah menjadi box curverlt cell.

"Ini juga kita jelaskan yang awalnya bored, menjadi box curvelt cell ini, dan ini lah yang akan kita laksanakan sampai saat ini," ujar dia.

Hal itu, kata dia, juga sudah sesuai dengan, Rekomtek 14 Maret 2019, dan 9 November 2022, dari pihak terkait, serta atas penelitian para ahli.




(tya/tey)


Hide Ads