Sempat memanas, pembongkaran dan pemutusan listrik Pasar Banjaran akhirnya ditunda. Sejumlah pedagang yang menolak revitalisasi rencananya akan kembali bertemu dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna untuk mencari solusi terbaik.
Upaya pembongkaran Pasar Banjaran mendapat penolakan dari sejumlah pedagang. Para pedagang mencoba menghadang proses pembongkaran yang dilakukan pihak terkait.
Bahkan aksi saling dorong sempat terjadi antara pedagang dengan Satpol PP yang turun mengamankan jalannya pembongkaran. Suasana panas bisa diredam setelah aparat kepolisian menenangkan situasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pedagang Nuzulul Rizki Ghifari mengatakan, kegiatan pembongkaran dari awal belum ada sosialisasi secara terbuka. Selain itu sampai saat ini para pedagang juga tidak setuju soal harga kios yang mengalami kenaikan.
"Maka para pedagang tak bisa menerima itu semua. Kegiatan hari ini rencana akan ada penggusuran, tapi kita tahu semua bahwa apa yang tadi digusur bukan target," ujar Rizki, kepada awak media, Sabtu (15/7/2023).
Menurutnya terdapat kios yang pemiliknya mengontrakkan kepada seseorang. Kemudian yang mengontrak tersebut malah mengambil kunci (kios sementara).
"Otomatis hak milik dia yang punya. Oleh karena itu ini semua massa emosi naik," katanya.
Rizki mengaku saat ini menunggu kehadiran Bupati Bandung Dadang Supriatna. Sehingga bisa melakukan mediasi dan menemukan solusi.
"Kita sama-sama menunggu kedatangan bupati, untuk bisa membicarakan secara rinci. Jadi bisa diharapkan winwin solution antar pedagang dan pengembang," ujarnya.
Dia berharap para pedagang bisa berjualan. Kata dia, meskipun adanya revitalisasi pasar.
"Tapi dengan harga yang masuk akal. Sebenarnya pasar ini sudah 3 kali pembangunan sekarang keempat," ucapnya.
Rizki mengungkapkan harga kios yang ditawarkan pihak pengembang tidak sesuai dengan keinginan para pedagang. Bahkan mengalami kenaikan yang signifikan.
"Tergantung lokasi ukuran, paling murah Rp 80 juta sampai Rp 130 juta satu jongko. Atau sekitar Rp 20 juta semeter. Saya penjual gorengan dulu hanya Rp 20 juta sekarang Rp 120 juta," bebernya.
Sementara itu, Kadisperdagin Kabupaten Bandung Dicky Anugrah menjelaskan tahapan pembongkaran dan pemutusan listrik telah dilaksanakan. Walaupun, kata dia, hal tersebut dilakukan hanya sebagian.
"Tadi sudah dilakukan walaupun memang baru sebagian," ujar Dicky, kepada awak media, di tempat yang sama.
Dicky mengungkapkan, sempat melakukan mediasi bersama para pedagang. Hal tersebut dilakukan dari pagi hingga sore hari. Mediasi tersebut difasilitasi secara langsung oleh Kapolresta Bandung Kombes Kusworo wibowo.
"Artinya sudah ada titik temu, aspirasi-aspirasi oleh teman-teman pedagang yang masih menolak," kata Dicky.
Menurutnya saat mediasi tersebut Bupati Bandung Dadang Supriatna bersedia mengeluarkan anggaran. Kata dia, hal tersebut dikhususkan bagi para pedagang lama.
"Tadi sudah disampaikan juga bahwa Pak Bupati meringankan hatinya akan mengalokasikan anggaran untuk membantu para pedagang kios dan lapak berupa subsidi dari pemerintah untuk pedagang eksisting. Pedagang yang benar-benar eksisting Pasar Banjaran," bebernya.
Dicky menilai saat ini bukan melakukan eksekusi. Menurutnya hal tersebut merupakan salah satu tahapan revitalisasi.
"Berkaitan dengan ini bukan berbicara eksekusi, tidak ada eksekusi saat ini. Tapi kita berbicaranya melaksanakan tahapan persiapan pembangunan. Yang di dalamnya ada relokasi, pembongkaran, pengosongan pasar lama," ungkapnya.
Dia menambahkan saat ini telah ada hasil keputusan PTUN yang dilayangkan Kerwappa kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung. Hasilnya Pemkab Bandung memenangkan gugatan tersebut.
"Bahwa di situ menolak seluruh gugatan yang selanjutnya tidak ada perintah dalam perintah itu untuk permohonan penghentian tahapan ini ditolak juga. Artinya kita tetap melaksanakan tahapan sesuai dengan schedule," ucap Dicky di tempat yang sama.
Dia menambahkan saat ini pembongkaran sempat dilakukan. Namun saat ini kembali ditunda guna melakukan mediasi bersama Bupati Bandung.
"Tinggal sekarang kita lagi melakukan upaya-upaya mediasi atau negosiasi dengan Pak Bupati Bandung. Secepatnya pedagang akan dipertemukan," pungkasnya.
(mso/mso)