Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung berencana membangun kereta gantung yang akan menghubungkan Soreang, Rancabali, hingga ke Pangalengan. Sehingga sektor pariwisata di wilayah Bandung Selatan tersebut bisa lebih meningkat.
"Tapi saya punya ide gagasan apabila ada kereta gantung yang pusatnya di tempatkan di Menara (Pemkab di Soreang) langsung ke daerah Rancabali di daerah Gambung tengah-tengah masuk ke Pangalengan," ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna, di Soreang, Jumat (14/7/2023).
Pihaknya mengaku, saat ini telah membuat feasibility study (FS/studi kelayakan) bersama konsultan. Bahkan, kata dia, terdapat beberapa investor yang telah meminati pembangunan kereta gantung tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 3 investor yang mau dari luar, dari Cina, dan juga dari nasional. Juga ada lokal juga ada," katanya.
Dadang mengungkapkan, titik yang akan dijadikan lokasi pembangunan kereta gantung, dinilai cukup strategis. Sehingga rencana tersebut sangat mungkin bisa dilakukan.
"Kalau berdasarkan panjang sekitar 15 kilometer antara Menara sampai dengan Rancabali dan dari Rancabali sampai ke Gambung (ke Pangalengan) kurang lebih 10 kiloan," jelasnya.
Meski begitu, dirinya tidak bisa menyebutkan nilai dari proyek pembangunan kereta gantung tersebut. Namun menurutnya adanya pembangunan tersebut bisa menarik wisatawan.
"Saya optimistis ini bisa terwujud cepat di bandingkan dengan pelebaran jalan dan jalan tol. Karena jalan tol ini memerlukan waktu dan pelebaran jalan memerlukan biaya yang sangat besar," ucapnya.
"Lebih cepat dan ada tourism nya dan investasinya lebih cepat BEP (break even point/balik modal) nya. Saya liat contoh Nimo Highland dan Rengganis Suspension Bridge itu pertumbuhan ekonominya sangat cepat. Contoh Nimo highland itu sudah 1,5 tahun sudah BEP," tambahnya.
Dadang juga mengharapkan, pembangunan kereta gantung juga bisa mengatasi kemacetan di wilayah tersebut. Meski memang perlu ada upaya pelebaran jalan.
"Kalau Pacira mau masuk ke Cidaun Cianjur perbatasan, Pangalengan sama ke Rancabuaya sampai ke Garut. Dua akses jalan ini sangat strategis pendapat saya. Kenapa karena di situ ada tempat-tempat wisata. Bahkan itu hampir 1.000-an tempat wisata yang berada di dua daerah ini Pacira dan Pangalengan yang aksesnya ke laut ke Ranncabuaya dan Cidaun," kata Dadang.
Dia menambahkan terkait pelebaran jalan masih terkendala pembebasan lahan. Makanya dirinya meminta adanya kolaborasi, dari Pemerintah Pusat, Pemprov Jabar, dan Pemkab Bandung.
"Cuman sudah beberapa kali mengusulkan disini kan belum ada ketegasan dan kepastian artinya disini berat untuk biaya pembebasan lahan. Pada saat tahun kemarin saya mengusulkan gagasan bagaimana kalau mengusulkan untuk bikin jalan tol, ternyata sudah diterima dan sudah masuk strategis nasional," pungkasnya.
(mso/mso)