Ponpes Al-Zaytun Bayar Listrik Rp 170 Juta Setiap Bulan

Ponpes Al-Zaytun Bayar Listrik Rp 170 Juta Setiap Bulan

Tim detikNews - detikJabar
Jumat, 14 Jul 2023 18:30 WIB
Kompleks Al Zaytun/Al Zaytun sch
Ponpes Al-Zaytun (Foto: Kompleks Al Zaytun/Al Zaytun sch)
Jakarta -

Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim bicara soal kekayaan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Bahkan dia menganggap Al-Zaytun sebagai pesantren terbesar se-Indonesia karena kekayaannya itu.

"Saya mau lihat semuanya yang heboh-heboh ini. Saya bilang heboh karena memang semua serbabesar. Ini pesantren terbesar se-Indonesia, tanahnya besar sekali," ungkap Lucky kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, seperti dilansir detikNews, Jumat (14/7/2023).

Pernyataan Lucky bukan tanpa bukti. Dia menyebut Al-Zaytun pembayar PBB terbesar di Indramayu. Selain itu setiap bulannya ponpes yang dipimpin Panji Gumilang, mendapat tagihan listrik Rp 170 jutaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tahu dari mana, karena Al Zaytun pembayar PBB (pajak bumi bangunan) terbesar, kan bayarnya ke Pemda Indramayu. Bayar listriknya seratus berapa juta, Rp 170 jutaan kan gitu. Uangnya dari mana?" ucapnya.

Lucky mengatakan datang ke Ponpes Al Zaytun pada 29-30 Juli 2022. Dia mengatakan kala itu tidak ada kepentingan agama, namun ingin mengajak masyarakat Indramayu belajar bertani dan membuat kapal di Al-Zaytun.

ADVERTISEMENT

Sebab, Lucky melihat Al Zaytun memproduksi kapal-kapal laut yang nantinya akan dijual ke nelayan. Serta hasil tani para santri yang dinilainya lebih produktif.

"Fokus saya itu nggak yang ke arah agama pada saat itu. Saya cuma fokus tentang petani dan nelayan supaya bisa diajari lebih bagus, selebihnya ya tidak," ujar Lucky.

Lucky mengaku sempat muncul di benaknya tentang bagaimana cara Panji Gumilang bisa memiliki uang sebanyak itu. Hanya, dia mengatakan tak berani menanyakan langsung kepada Panji dengan alasan azas kesopanan.

"Tidak mungkin saya nanya uangnya dari mana. Saya cuma, kok kaya banget, hebat amat. Dibilang itu dari usaha agrobisnis dan lain lain," ucapnya.

Masih pada saat yang sama, Lucky mengklaim tak pernah memberikan sokongan dana ke ponpes itu. Namun dia mengakui pernah menerima barang dari ponpes tersebut berupa peci dan jas.

"Kalau saya personal tidak ada. Lalu pernah nggak saya menerima sesuatu dari A-Zaytun? Pernah, yaitu jas dan peci yang saya datang waktu itu," katanya.

Di sisi lain, dia juga menyebut Pemerintah Kabupaten Indramayu tak pernah membuat kerja sama dengan pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang itu.

"Tapi, kalau dari pemda, seingat saya tidak ada dan mungkin hanya perizinan. Kan kalau perizinan ada biaya-biayanya," ungkap Lucky.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads