Para biksu di Kuil Toshidaiji, Prefektur Nara, Jepang, dibuat sedih. Penyebabnya adalah kelakuan remaja berusia 17 tahun.
Dilansir detikTravel yang mengutip Japan Times, seorang turis remaja berlibur ke Jepang. Salah satu tempat yang dikunjungi dia adalah Kuil Toshidaiji di Prefektur Nara.
Saat berkeliling kuil, sempat-sempatnya dia mengukir 'Julian' di pilar Golden Hall kuil. Kelakukannya tertangkap basah oleh turis Jepang lain yang sedang berada di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ukiran huruf J memiliki panjang 4 cm dan lebar 5 cm, sedangkan sisa huruf lainnya dengan panjang 2,5 cm dan lebar 10 cm. Ukiran ini berada di ketinggian 170 cm pada tiang aula.
Remaja itu pun langsung diinterogasi oleh biksu-biksu yang mengelola kuil. Kalau sampai terbukti bersalah, dia akan dikenakan undang-undang perlindungan kekayaan budaya.
"Kami khawatir hal yang sama bisa terjadi lagi. Meskipun itu mungkin dilakukan tanpa niat jahat, itu tetap disesalkan dan menyedihkan," kata seorang biksu.
Tindakan vandalisme oleh turis bukan sekali itu terjadi di kuil Todhidaiji. Peristiwa serupa terjadi pada tahun 2015. Saat itu, Kuil Todhidaiji menjadi tujuan wisata populer di Prefektur Nara.
Toshidaiji Temple adalah sebuah kuil yang tadinya jadi bekas kediaman putra Kaisar Tenmu pada tahun 759. Kuil ini dijadikan sebagai tempat pelatihan agama Buddha di zaman itu.
Kuil ini memiliki 17 pusaka nasional dan lebih dari 200 properti budaya penting. Gaya bangunan kuil ini mewakili Era Tempyo Jepang pada abad ke-8 dan menjadi situs warisan UNESCO yang masih terus digunakan lebih dari 1.200 tahun.
Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Turis Kanada Ukir Nama di Kuil Warisan UNESCO Jepang, Biksu-biksu Sedih
(orb/orb)