Sapi Ngamuk Masuk Pemukiman-Kejar Warga di Sumedang

Sapi Ngamuk Masuk Pemukiman-Kejar Warga di Sumedang

Nur Azis - detikJabar
Kamis, 13 Jul 2023 21:39 WIB
Ilustrasi sapi di kandang kelompok peternak sapi Kapanewon Srandakan, Bantul.
Ilustrasi sapi (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Sumedang -

Seekor sapi di Sumedang mengamuk hingga masuk pemukiman warga. Polisi sampai-sampai dikerahkan untuk meredam amukan sapi.

Sapi yang ngamuk pada Kamis (13/7/2023) tersebut menggegerkan warga Dusun Kebon Kalapa dan Dusun Bojong, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

Pantauan detikJabar di lokasi sekitar pukul 19.45 WIB, sang pemilik masih mencari keberadaan sapi yang mengamuk lalu kabur tersebut. Pencarian dilakukan hingga menyisir tepian aliran sungai yang ada di sekitar lokasi. Sang pemilk bahkan sampai mengerahkan beberapa petugas dari Polsek Sumedang Utara dalam pencarian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang pemilik sapi, Sadirin (65) menuturkan sapi tersebut mengamuk sesaat setelah diantar kepada pembeli di daerah Bojong, Kecamatan Sumedang Utara pada sekitar pukul 15.00 WIB.

"Awalnya sapi itu dibeli oleh salah seorang petani di daerah Bojong. Lalu di antarlah ke kandangnya. Namun pas baru turun dari mobil dan kebetulan di sana waktu itu banyak anak-anak, entah kenapa sapi itu tiba-tiba mengamuk lalu kabur begitu saja," ungkap Sadirin kepada detikJabar.

ADVERTISEMENT

Amukan sapi tersebut diketahui sempat memasuki pemukiman warga. Bahkan sapi itu sampai mengejar beberapa warga yang ada di lokasi.

"Iya sempat masuk pemukiman, sempat ngejar warga juga namun Alhamdulillah tidak balik lagi ke pemukiman dan menjelang maghrib sapi itu sempat terlihat di area persawahan warga," terangnya.

Sapi yang mengamuk diketahui sapi jantan jenis sapi bali. Sapi tersebut berusia 2 tahun dengan bobot sekitar 2 kuintal.

Khawatir dapat mencederai warga, Sadirin pun akhirnya melaporkan peristiwa itu kepada polisi. Ia pun merelakan sapi yang baru dijualnya tersebut jika harus ditembak oleh petugas.

"Itu sapi kan baru di DP (dibayar uang muka) biar saya yang tanggungjawab kalau urusan jual belinya yang penting warga selamat," ujarnya.




(dir/dir)


Hide Ads