Respons Plh Walkot Bandung soal Aliran Duit Haram Proyek Dishub

Respons Plh Walkot Bandung soal Aliran Duit Haram Proyek Dishub

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 13 Jul 2023 13:33 WIB
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Kasus suap yang menyeret Wali Kota Bandung nonaktif Yana Mulyana masih terus bergulir. Dalam persidangan muncul dugaan adanya aliran uang fee proyek Dishub mengalir ke sejumlah pihak.

Saksi yang dihadirkan di persidangan yaitu Plh Sekretaris Dishub Kota Bandung Asep Kurnia menyebutkan adanya aliran 'THR' yang diterima mulai dari beberapa pejabat pemerintahan, anggota DPRD, dan aparat penegak hukum (APH) di Kota Bandung.

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna pun menanggapi isu tersebut. Ia menegaskan tak tahu menahu dan tidak ada keterkaitan dengan agenda 'bagi-bagi THR' itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ah nggak ada ya itu, gini ukurannya saya tidak pernah dikonfirmasi tentang itu. Saya juga udah pastikan ke Pak Asep kalau nama-nama yang disebutkan itu adalah pejabat Dishub Si Rijal. Saya nggak tahu juga lah (keterkaitan eks Kadishub Didi), itu mah ditanya kepada yang bersangkutan saja kan itu mah peristiwa yang kalau saya cermati itu bukan peristiwa di tahun ini," kata Ema ditemui di Hotel Horizon Bandung Kamis (13/7/2023).

Ema yang saat ini juga masih menjabat sebagai Sekda Kota Bandung, mengaku memang berurusan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tapi ia menjelaskan bahwa peran Sekda hanya sebatas proses kesepakatan.

ADVERTISEMENT

"Karena begini kalau sudah berbicara APBD, tugas Sekda itu di mana-mana teh APBD. Sekda itu hanya sampai mengantar kepada proses kesepakatan. Mengantar kepada proses persetujuan, yang menandatangan dari eksekutif adalah kepala daerah, dari dewan adalah pimpinan dewan," ucapnya.

"Kalau sudah berbicara eksekusi itu otoritas ada di OPD. Kita sudah tidak lagi berbicara ikut-ikutan ngatur. PA-nya juga kepala OPD. Saya hanya untuk di lingkungan bayar telepon nah itu saya PA-nya," imbuh Ema menjelaskan.

Saat ini, ia pun tengah berfokus dengan penyerapan anggaran-anggaran besar seperti renovasi kantor Disnaker, pembangunan Puskesmas Rancabolang, serta perbaikan trotoar di beberapa ruas jalan.

"Penyerapan anggaran saya belum evaluasi lagi, tapi kemarin itu kan masih di angka 42% sekitar satu bulan yang lalu. Makanya saya terus dorong, tapi saya maklum karena serapan anggaran yang besar itu masih ada yang sedang lelang. Contoh Kantor Disnaker, Puskesmas Rancabolang, beberapa Kantor Kelurahan, Kecamatan Kiaracondong, pembangunan trotoar Pasir Kaliki, Cihampelas, Gatot Subroto nah ini sedang berproses jadi uang-uang besarnya memang ini belum terealisasi," kata Ema menjelaskan.

(aau/iqk)


Hide Ads