Setiap tanggal 14 Juli diperingati sebagai Hari Revolusi Prancis atau Bestille Day. Peringatan yang dikenal sebagai Hari Nasional Prancis itu mengingatkan tentang peristiwa besar dalam sejarah revolusi di dunia.
Apa saja yang terjadi selama Revolusi Prancis. Dan, kenapa diperingati setiap tanggal 14 Juli.
Sejarah Revolusi Prancis
Jadi, peristiwa Revolusi Prancis adalah revolusi besar yang terjadi di benua Eropa maupun di dunia. Revolusi Prancis memiliki pengaruh yang kuat terhadap tatanan masyarakat dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, rakyat jelata dan borjuis bersatu menuntut raja. Prancis kala itu memang menerapkan sistem monarki. Rakyat jelata dan kaum borjuis geram dengan kebijakan raja.
Revolusi Prancis secara besar-besaran terjadi pada abad ke-18. Puncak revolusi Prancis berlangsung pada tahun 1789-1799. Awal mula revolusi ditandai dengan adanya serangan terhadap penjara Bastille pada 14 Juli 1789 dan diakhiri dengan adanya kudeta oleh Napoleon Bonaparte pada 19 November 1799.
Intinya, Revolusi Prancis merupakan peralihan kekuasan dari Ancien Regime, orde lama, dalam bentuk monarki, kepada kekuasaan rakyat, dalam bentuk republik. Peralihan kekuasan itu menghasilkan beberapa sloga yang kini masih dipakai, yakni Liberty (kebebasan), Egality (Persamaan), dan Fraternity (Persaudaraan).
Peristiwa penyerbuan penjara Bestille pada 14 Juli 1789 itu dijadikan sebagai simbol pemberontakan. 14 juli menjadi pengingat tentang rekonsiliasi seluruh rakyat Prancis di dalam kekuasaan monarki konstitusional sebelum berubah ke republik.
Penyebab Terjadinya Revolusi Prancis
Pendorong dari Revolusi Prancis adalah krisis sosial yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Louis XV (1715-1774). Saat itu terjadi krisis keuangan negara dan menjadikan raja harus menanggung hutang kepada bankir Yahudi yakni Samuel Bernard.
Utang yang besar tersebut merupakan peninggalan dari pemerintahan Raja Louis XIV yang saat itu digunakan untuk memenuhi biaya Perang Kemerdekaan Amerika Serikat. Raja pada saat itu, mengatasi masalah utang dengan menambah utang baru.
Kala itu raja menarik pajak yang sangat membebani rakyat dan kaum borjuis. Hal itu dilakukan demi bisa membayar utang yang terlalu besar. Rakyat dipaksa menyerahkan hasil panen dan kerja paksa.
Selain soal ekonomi, penyebab dari Revolusi Prancis adalah ambisi yang berkembang dan dipengaruhi oleh kaum borjuis, kaum petani, kaum buruh, dan beberapa rakyat yang merasa tersakiti. Revolusi Prancis menciptakan negara Prancis saat ini memiliki UUD, memiliki badan legislatif, dan negara Prancis sudah menuju ke arah demokrasi meski masih sempat muncul kembali pemerintahan otokrasi di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.