"Tinggal sedikit lagi, tak sampai 20 makam. Mudah-mudahan bisa selesai hari ini," kata petugas TPU Aisha Rashida, Senjaya Setiawan, Kamis (13/7/2023).
Perbaikan dilakukan dengan cara menguruk atau menambah timbunan material tanah di atas makam yang ambles itu. Selain itu dilakukan pemadatan secara manual oleh para pegawai. "Cukup diuruk dan dipadatkan kembali, sejauh ini tidak ada kendala," kata Senjaya.
Sementara untuk makam yang sudah diberi bangunan atau ornamen pusara, para petugas tidak sampai melakukan pembongkaran, tapi cukup diangkat. "Makam yang sudah dipasangi keramik atau tembok, cukup diangkat dulu. Itu pusara kan tidak berfondasi ke bawah, hanya ditaruh di permukaan," kata Senjaya.
Senjaya mengatakan di TPU Aisha Rashida ada 237 makam, sementara yang mengalami kerusakan atau ambles sekitar 40 makam. Mayoritas makam yang ada di sini merupakan korban meninggal dunia akibat COVID-19. "Secara bertahap kami perbaiki," kata Senjaya.
Mengenai penyebab ambles puluhan makam itu, Senjaya mengatakan faktor cuaca menjadi salah satu penyebab. Curah hujan yang tinggi menyebabkan kadar air di dalam tanah meningkat sehingga membuat tekanan terhadap peti mati yang berada di dalam tanah ambruk.
Sebagaimana diketahui prosedur pemakaman korban meninggal dunia akibat COVID-19 harus menggunakan peti mati. Setelah bertahun-tahun dimungkinkan peti itu lapuk sehingga ambruk, otomatis permukaan tanah ambles.
"Jangankan yang menggunakan peti mati, yang tidak pakai peti pun ngareunteut (ambles) itu pasti ada saja, karena pemadatan tanah yang kurang maksimal. Makanya itulah tugas kami untuk melakukan perawatan," kata Senjaya.
Sementara itu pantauan detikJabar, Kamis (13/7/2023) pagi, sejumlah ahli waris atau keluarga berdatangan silih berganti untuk memeriksa. Sebagian ada yang turun tangan membantu memperbaiki kerusakan, dilanjutkan dengan berdoa bersama.
TPU Aisha Rashida sendiri mulai dibuka sejak 2018 silam. Saat ini TPU itu dikelola oleh Pemkot Tasikmalaya. Lahan dengan luas sekitar 7 hektar itu merupakan hibah dari seorang pengusaha di Tasikmalaya. Nama Aisha Rashida pun disematkan sebagai penghargaan atas kebaikan pengusaha tersebut.
"Lahan ini hibah dari Tuan Nizar, pengusaha tekstil. Nama Aisha Rashida ini merupakan nama salah seorang anak beliau yang meninggal dunia saat baru dilahirkan," kata Senjaya. (iqk/iqk)