Kisah Sukses Mantan Karyawan Terjun ke Dunia Fesyen Kulit

Serba-serbi Warga

Kisah Sukses Mantan Karyawan Terjun ke Dunia Fesyen Kulit

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 13 Jul 2023 15:00 WIB
Produk fesyen KAEL
Produk fesyen KAEL (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

11 tahun sudah, Krismanto (42) membangun bisnis produk fesyen berbahan baku kulit. Mantan karyawan swasta ini, memilih kulit sebagai produk UMKM-nya karena memiliki nilai jual tinggi.

Ada dua jenis kulit yang digunakan sebagai bahan baku, yakni kulit sapi jenis crazy horse (CH) dan pull up. Kulit tersebut impor dan lokal. Kulit tersebut digunakan untuk bahan baku sepatu, tas, dompet, gantungan kunci dan lainnya.

Bagi Kris sapaan karib Krismanto, bisnis produk kulit sangat menjanjikan. Apalagi, bahan baku yang digunakan kulit asli dengan kualitas tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kris, pasar produk kulit ini memiliki pasar tersendiri, hal itu dibuktikan sejak dia mendirikan KAEL merk produk kulit miliknya yang didirikan tahun 2012 lalu bisa survive hingga tahun 2023 ini.

Meski sempat diadang badai pandemi COVID-19 hingga peralihan dari penjualan offline berintegrasi menjadi berjualan online, Kris masih bisa mempertahankan usaha produk kulit miliknya.

ADVERTISEMENT

"Saya berangkat sebagai pekerja, karyawan swasta, saya lihat pasar apa sih yang masih menjanjikan, saya lihat pasar kulit jarang pemainnya, apalagi kulit asli dan premium," kata Kris kepada detikJabar ditemui di Office KAEL yang berada di Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Kamis (13/7/2023).

Menurut Kris, produk yang mengatasnamakan kulit di marketplace-marketplace dengan harga murah memang banyak, tapi untuk keaslian produk wajib dipertanyakan.

"Tapi saya pede dengan KAEL, kita jual kualitas, banyak brand di luar sebenarnya asli atau enggak seperti sepatu atau tas, tapi saya pede dan bisa bertahan seperti saat ini," ujar Kris.

Produk fesyen KAELProduk fesyen KAEL Foto: Wisma Putra/detikJabar

Kris mengungkapkan, sebelum berjualan secara online dia berjualan secara offline di sejumlah mal ternama yang ada di Jakarta dan Bekasi. Dia menyebut, jualan offline di Jakarta karena pasarnya lebih luas.

"Awalnya kita berdiri offline, kita awal punya store di Mall Kelapa Gading, kenapa pilih Jakarta karena pasar lebih luas dan banyak dikenal, seiring waktu, pas pandemi, pasar sekarang lebih ke online, kita saat ini, setahun ini fokus pasar online," ungkapnya.

Kris menyebut, karena dia menjaga kualitas produk kulit yang dijual, peminat cenderung bertambah. Dia mencontohkan, misal ada pembeli tas, jika mereka puas mereka beli lagi produk kulit kepada Kris.

"Beli sepatu misal, nanti mereka balik lagi beli tas, dompet, ikat pinggang danlainnya," tutur Kris.

Kris mengakui jika produk yang dijualnya lain dari pasaran dan dibanderol dari Rp 150-2 juta. Tapi harga tersebut sesuai dengan kualitas yang diberikan.

Rambah Pasar Lokal dan Internasional

Kris menyebut, pasar lokal untuk produk kulit yang dia buat masih bagus, hal itu dibuktikan dari permintaan produk kulit yang dia buat.

"Pasar sangat bagus, apalagi produk kita tidak kalah dengan barang branded. Kita jangan sampai kalah dengan produk luar negeri, terbukti KAEL ini sudah 10 tahun dan mau 11 tahun, kita tidak dan masih survive, peminat juga banyak," tuturnya.

Tak hanya merambah pasar dalam negeri, Kris menuturkan, produk kulit yang dia buat juga dipasarkan ke luar negeri. "Pengiriman sampai ke Australia, lebih ke satuan, ada juga Amerika dan negara di Amerika Latin," ujarnya.

Disinggung perbandingan permintaan pembeli antara lokal dan internasional, Kris menyebut perbandingannya 80:20.

"Pasar 80 persen di lokal, mancanegara masih terus cari, tapi lokal juga masih luas, Jabodetabek dan Pulau Jawa masih paling besar, ke depan kira harap ada di Makassar, di Kalimantan, di Sumatera, fokus pasar lokal lebih besar," tuturnya.

Disinggung laba kotor bisnis produk kulit yang ia jual, Kris hanya menyebut penghasilan dari bisnisnya itu cukup untuk membayar sejumlah karyawan dan dua offline store di mal yang ada di Jakarta dan Bekasi.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads