.webp)
Kabupaten Cianjur menginjak usia ke-346 tahun. Kota Santri pun diharapkan bisa bangkit dan maju usai diguncang bencana gempa bumi pada 21 November 2022 lalu.
Sekadar diketahui, Kabupaten Cianjur pertama kali didirikan oleh putri R A Wangsa Goparana, yakni Raden Aria Wiratanu I yang sekaligus menjadi bupati pertama Cianjur pada 12 Juli 1677. Kota yang dikenal sebagai Kota Santri ini pun kini genap berusia 346 tahun.
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan momen hari jadi tahun ini diharapkan membawa kebangkitan untuk Kabupaten Cianjur. Pasalnya di akhir tahun lalu, Cianjur diguncang bencana yang meluluhlantakkan tiga kecamatan dengan puluhan ribu rumah rusak dan ratusan orang meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya saat ini Cianjur terus berbenah memperbaiki rumah-rumah warga yang terdampak gempa agar bisa secepatnya ditinggali.
"Di hari jadi ke 346 ini, kita sama-sama berdoa agar Cianjur tidak lagi diterpa bencana alam. Selain itu kita sama-sama berdoa dan berusaha agar Cianjur secepatnya bangkit, bahkan bisa maju ke depannya," kata dia, Rabu (12/7/2023).
Herman mengatakan selain memperbaiki rumah warga, pemerintah juga mempercepat perbaiki fasilitas pendidikan hingga kesehatan yang rusak. Hal itu dilakukan agar generasi muda ke depan bisa mengenyam pendidikan yang nyaman dan lebih baik.
"Sejak terjadi gempa, banyak siswa yang belajar dengan fasilitas seadanya, jauh dari nyaman. Dikhawatirkan itu menurunkan semangat dan kualitas pendidikan. Makanya kita juga kebut perbaikan sekolah yang rusak, agar siswa nyaman, belajar dengan baik, dan menjadi generasi emas untuk membangun Cianjur ke depannya," ucap dia.
Senada, Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Ganjar Ramadan, mengatakan momen hari jadi Cianjur ke-346 diharapkan membawa semangat baru agar Cianjur bisa bangkit.
"Momen hari jadi diharapkan membawa semangat kebangkitan. Cianjur bisa lebih maju dan agamis ke depannya. Mampu bersaing bahkan mengungguli daerah lain, baik dari sektor pendidikan, kesehatan, dan lainnya," pungkasnya.
(dir/dir)
