Obiwara dan istrinya mengaku melihat benda terbang tak dikenal alias UFO. Mereka menyaksikan benda tersebut terbang di Pasuruan, Jawa Timur pada 9 Juli 2023 pukul 12.00 WIB.
"Objek berbentuk pipih/lonjong, warna putih, terbang lurus dari timur ke barat dan tidak ada suara," ujar Obi yang disampaikan akun Twitter Kabar UFO.
Mengutip dari detikInet, laporan kesaksian melihat UFO terus mengalir, bahkan semakin banyak. Tidak semua misteri UFO terjawab, tapi sebagian besar laporan UFO ternyata bisa dipecahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kejujuran NASA soal Penampakan UFO |
detikcom menghubungi Obi. Dia menyatakan benda terbang itu juga tidak mengeluarkan asap. Benda itu terbang tinggi dan relatif laju.
"Kencang menurut saya, hampir menyamai pesawat," kata Obi kepada detikcom, Rabu (12/7).
Obiwara sendiri mengaku dia memang antusias terhadap isu UFO dan teori konspirasi. Namun dia baru kali itu melihat benda terbang tersebut. Menurutnya, benda yang dia saksikan saat itu bukan drone, layang-layang, atau balon.
"Kalau drone menurut saya bentuknya tidak seperti itu. Layangan atau balon pun mungkin tidak terlihat kalau jaraknya segitu," kata Obi yang berusia 32 tahun ini.
Pihak TNI AU akan memastikan kabar ini. Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama Agung Sasongkojati menyampaikan tanggapan atas kabar ini.
"Akan saya coba cek," kata Agung Sasongkojati ketika dihubungi terpisah.
Melansir NY Times, Sue Gough dari Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa Pentagon akan melindungi semua informasi sensitif terkait UFO. Pentagon menekankan pihaknya tidak akan gegabah melakukan analisis terhadap unidentified aerial phenomena (UAP).
"Kami mengumpulkan data sebanyak yang kami bisa, mengikuti data ke mana arahnya dan akan membagikan temuan kami jika memungkinkan," katanya.
Dari kasus-kasus yang telah diselesaikan, sebagian besar ternyata hanya sampah yang ada di langit seperti balon, atau aktivitas pengintaian.
Baca juga: Teka-teki UFO di Langit Padang |
Namun, secara resmi, banyak juga insiden lama yang hanya punya sedikit data sehingga kesimpulan akhirnya tidak dapat dijabarkan. Dengan kata lain, separuhnya masih misterius.
"Dalam banyak kasus, fenomena yang diamati diklasifikasikan sebagai 'tidak teridentifikasi' hanya karena sensor tidak dapat mengumpulkan informasi yang cukup untuk membuat atribusi positif," kata Gough, mengacu pada kamera, radar, dan perangkat lain yang mengumpulkan informasi.
"Kami sedang bekerja untuk mengurangi kekurangan ini untuk masa depan dan untuk memastikan kami memiliki data yang cukup untuk analisis kami," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Heboh UFO di Pasuruan, Ini Kemungkinan Penjelasan UFO di Langit
(yum/yum)