Jelang Ajaran Baru, SDN 010 Cidadap Bandung Punya 10 Siswa

Jelang Ajaran Baru, SDN 010 Cidadap Bandung Punya 10 Siswa

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 11 Jul 2023 17:50 WIB
ilustrasi ppdb SD di Badung
Ilustrasi PPDB. (Foto: Triwidiyanti)
Bandung -

Tahapan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Bandung telah selesai digelar. Namuun, PPDB tetap dibuka untuk beberapa skeolah yang masih kekurangan siswa.

Dilihat detikJabar pada laman resmi PPDB Kota Bandung 2022, ppdb.bandung.go.id, Selasa (11/7/2023) masih ada sekolah yang kekurangan siswa baru. Setidaknya ada tujuh Sekolah Dasar (SD) Negeri dari 274 SD di Bandung yang masih kekurangan siswa.

Salah satu sekolah dengan siswa pendaftar paling sedikit yakni SDN 010 Cidadap yang hanya diisi oleh dua siswa baru. Keduanya mendaftar dari jalur zonasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal dalam laman tersebut terlihat sekolah yang beralamat di Jl Dr Setiabudhi No 234, Ledeng, Cidadap RT 2 RW 1, Kota Bandung tersebut punya kuota total 28 calon siswa baru, semuanya dari jalur zonasi.

Saat dikonfirmasi soal hal ini, Kepala Sekolah SDN 010 Cidadap Eti Sulastri membenarkan siswa pendaftar online hanya dua orang. Namun, ia menyebut sekolahnya juga membuka pendaftaran offline, sehingga dipastikan ada 10 anak yang diterima di SD tersebut.

ADVERTISEMENT

"Di SDN 010 Cidadap yang online itu masuk dua orang, sementara yang offline ada 8 orang. Jadi total ada 10 pendaftar, sebetulnya ini juga masih kurang," kata Eti dihubungi detikJabar via telepon.

Eti mengatakan, penyebab pendaftar lebih banyak via offline dikarenakan pendaftar mayoritas status sosialnya menengah ke bawah, sehingga ada kendala pada dokumen.

"Lebih banyak offline karena biasanya kendala dokumen. Kadang akta ada yang belum selesai, Kartu Keluarga (KK), kebetulan status ekonomi menengah ke bawah jadi dokumen anak kadang kurang diperhatikan. Jadi kami buat offline supaya bisa masuk gitu ke kami, ketika hari masuk sekolah pertama," ujarnya.

Eti menyebut minimnya pendaftar karena kurangnya anak usia sekolah di lingkungan tersebut. Namun ia memastikan warga sekitar punya kesadaran untuk menyekolahkan anak mereka.

"Kami juga sudah koordinasi dengan pejabat setempat Lurah, RT, RW, kebetulan disini sekolah dengan lingkungan letaknya berdekatan. Tapi lingkungan disini kebetulan penduduknya sedikit, jadi anak usia sekolah juga sedikit. Kalau dalam bersekolah mah masyarakatnya peduli gitu," ucap Eti.

Ia mengatakan fenomena ini juga terjadi di beberapa sekolah lain. Menurutnya, penyebabnya karena tingkat kelahiran yang rendah di tiap daerah.

"Cuma ya saya juga mendatangi ke TK-TK, di sekitar lingkungan Cidadap memang tahun kemarin siswanya sedikit. Tapi insyaallah tahun depan usia sekolahnya lebih banyak. Ada kemungkinan anak baru lahir gitu, ya karena sekarang nggak seperti dulu yang anaknya banyak. Paling hanya satu atau dua, saya juga koordinasi dengan SD lain juga, tahun ini tidak seperti tahun-tahun yang lalu kuota terpenuhi, rata-rata belum terpenuhi," kata Eti.

Sementara itu, enam sekolah lainnya kembali membuka pendaftaran hingga nanti malam pukul 23.59 WIB, SDN 010 Cidadap membuka pendaftaran hingga hari pertama ajaran baru. Hal itu dilakukan demi memaksimalkan kemungkinan lebih banyak pendaftar.

"Tapi kami masih tetap membuka untuk pendaftaran sampai mungkin nanti sampai hari masuk sekolah pertama, kurang lebih sampai tanggal 17 Juli 2023. Jadi kami masih mengupayakan menjaring siswa usia sekolah," ucapnya.

(aau/sud)


Hide Ads