Penyesalan Remaja 'Tercuci Otak' dan Jadi Transgender gegara TikTok

Kabar Internasional

Penyesalan Remaja 'Tercuci Otak' dan Jadi Transgender gegara TikTok

Tim detikHealth - detikJabar
Rabu, 12 Jul 2023 05:00 WIB
Tertinggi di Eropa, Tingkat Depresi Kaum Perempuan dan Remaja di Jerman
Ilustrasi remaja wanita depresi (DW (News)
Bandung -

Ash Eskridge (16), remaja asal Montana, Amerika Serikat mengaku telah 'tercuci otak' oleh konten di aplikasi TikTok. Aplikasi besutan ByteDance itu dituding telah meyakinkannya menjadi seorang transgender.

Eskridge pernah mengalami depresi saat usianya 12 tahun. Ia pun lantas menggunakan TikTok untuk untuk menjadi 'penopang emosionalnya'.

"Saya melihat video TikTok oleh para influencer yang mengatakan bagaimana transisi tersebut menyelamatkan hidup mereka," ucap Eskridge dikutip dari NY Post, Senin (10/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sedang berjuang dan ingin menyelamatkan hidup saya juga," seperti dikutip dari detikHealth.

Berdasarkan penelitian Pew Research Center tahun 2022, TikTok berdampak pada 67 persen remaja usia 13-17 tahun. Tidak hanya itu saja, dalam studi yang dilakukan oleh Shanghai United International School menemukan bahwa ruang digital tersebut mengandung 'konten berlebihan dan membentuk nilai remaja dengan cara yang menyesatkan'.

ADVERTISEMENT

Dalam kasus Eskridge, ia mengaku merasa isi konten di TikTok yang ia tonton 'mencuci otaknya'. Hal itu akhirnya membuatnya terdorong untuk menjadi seorang transgender.

"Saya tahu bahwa semua anak yang juga didorong untuk menjadi transgender berpikir mereka 100 persen benar dan itu bukan disebabkan TikTok. Karena itu yang saya rasakan juga sebelumnya," katanya.

"Tapi menurut saya mungkin 1 persen remaja trans di TikTok yang benar-benar trans. Sisanya dipengaruhi," klaimnya.

Sepanjang hidupnya dikenal sebagai feminin dan tidak memperlihatkan ketertarikan pada wanita, Eskridge akhirnya memutuskan untuk menjadi laki-laki dan mengubah namanya menjadi Greysen.

Pada usia 16 tahun ia mulai mengonsumsi testosteron namun ia justru merasa bahwa perubahan yang ia rasakan tidaklah wajar. Hingga akhirnya ia mulai merindukan dirinya sebagai seorang gadis.

"Itu begitu melelahkan. Orang-orang yang saya kenal tidak tahu bahwa saya tidak terlahir sebagai laki-laki. Saya harus menyesuaikan cara saya berjalan dan berbicara dengan cara yang tidak wajar bagi saya," ucap Eskridge.

"Saya tidak memberitahu siapapun bahwa saya terlahir sebagai perempuan karena saya pikir saya malu dan malu karenanya," sambungnya.

Puncaknya pada April 2023 setelah dua tahun menjalani hidup sebagai laki-laki, ia akhirnya melakukan detransisi untuk kembali menjadi seorang perempuan.

"Banyak orang yang kukenal mengira aku terlahir sebagai laki-laki. Setelah melakukan detransisi, aku banyak kehilangan teman," ucapnya.

"Saya mendukung orang transgender, namun saya salah tentang diri sendiri. Begitu saya melakukan detransisi semua masalah mental saya hilang. Saya bahagia," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Cerita Remaja Nyesal Jadi Transgender gegara TikTok, Sebut 'Dicuci Otak'

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads