.webp)
Dampak dahsyat pandemi COVID-19 masih terasa sampai saat ini. Termasuk gedung IPTEK Mutiara Bangsa di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang kini kondisinya memprihatinkan.
Objek wisata edukasi yang berada di Kawasan Wisata Bojongsari, Kabupaten Indramayu tidak beroperasi sejak 2020 lalu. Bahkan, kondisi gedung yang identik berwarna kuning itu terlihat rusak parah. Padahal pembangunan gedung tersebut menelan biaya hingga Rp 34,5 miliar.
 Potret Gedung IPTEK Mutiara Bangsa di Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi |
Pantauan detikJabar, gedung yang menghadap ke waduk Bojongsari itu terpantau rapuh. Material bangunan seperti plafon ambruk berserakan. Rerumputan liar tumbuh di area foto booth.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu yah kondisinya begitu rusaknya. Kalau kita jual juga istilah nya gitu kan ditawarkan kita kan isin (malu) kalau kondisi seperti itu," kata Kabid Pariwisata Dispara Indramayu, Ela Nurlaela Sari ditemui detikJabar, Selasa (11/7/2023).
Tempat yang digadang-gadang sebagai salah satu Rumah Iptek di Jawa Barat ini sempat beroperasi di tahun 2018an. Sebelum terbengkalai, tempat wisata edukasi ini menyimpan banyak fasilitas menarik. Seperti benda-benda bersejarah, permainan anak untuk mengasah kemampuan motorik.
Di sisi lain, tempat yang pernah ramai dikunjungi itu terdapat area foto booth dan fasilitas bioskop 4 dimensi. Namun, beberapa fasilitas masih tersisa di dalam gedung yang terbengkalai itu.
"Jadi spot tersebut ada masih utuh. Cuman kan gedungnya sudah tidak dihuni, tidak dipelihara akhirnya disitulah banyak bocor di sana-sini," ungkapnya.
 Potret Gedung IPTEK Mutiara Bangsa di Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi |
Tempat itu sempat dikunjungi oleh Bupati Indramayu saat ini, Nina Agustina. Dilansir laman diskominfo.indramayukab.go.id, bahwa hasil kunjungan itu, Bupati Indramayu berencana untuk merenovasi hingga mengubah nama.
"Itu sudah beberapa kali dikunjungi oleh ibu Bupati dan , artinya kita berharap bahwa gedung itu bisa difungsikan kembali kan setelah mendapat sentuhan pembendaharaan," kata dia.
Dilansir dari laman diskominfo.indramayukab.go.id, gedung pusat edukasi itu diresmikan pada tahun 2017 lalu. Proses pembangunan yang berjalan sekitar 12 tahun itu pun menghabiskan biaya yang cukup besar hingga mencapai Rp 34,5 miliar.
(tya/tey)
