Kondisi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di titik jalan menuju area komplek perkantoran di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sudirman, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi padam.
Hal ini membuat sejumlah warga resah, pasalnya padamnya PJU membuat tindakan kriminal rawan terjadi. Kondisi itu terjadi nyaris di setiap titik PJU yang berada di akses jalan utama komplek perkantoran Pemkab Sukabumi.
"Kalau dilihat secara umum, kondisi PJU padam ini hampir menyeluruh, di wilayah Kecamatan Palabuhanratu ini PJU-nya padam. Apalagi bisa dibilang komplek perkantoran ini bagian dari pusat kota Palabuhanratu masa kondisi jalan rayanya gelap gulita," kata Jejen Jaenudin, warga yang tinggal di Jalan Sudirman, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berbahaya untuk pengguna jalan, Jejen menyebut kondisi itu rentan dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan melakukan aksinya. Karena setiap malam, lokasi-lokasi minim PJU itu kerap dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda.
"Kondisi jalan juga belum sepenuhnya baik, banyak lubang. Ketika PJU mati, tidak sedikit pengguna jalan terutama roda dua yang nabrak-nabrak. Beberapa kali juga kejadian pengemudi motor jatuh karena melindas lubang. Selain itu banyak juga anak muda yang sering berkerumun, teriak-teriak rawan melakukan kejahatan," ujarnya.
Pantauan detikJabar, dua jalan tersebut merupakan akses menuju area perkantoran pemerintah daerah, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama dan Polres Sukabumi. Tidak hanya itu, posisi PJU padam juga nyaris tersebar di sejumlah wilayah di kawasan kota wisata tersebut.
"Kami warga masyarakat memohon kepada pemerintah untuk menerangi kembali jalan-jalan yang rawan di pusat kota Palabuhanratu seperti Jalan sudirman mulai dari Jalan Batu Sapi hingga Gunung Butak," ucap Jejen.
"Juga ke dinas Perkim mohon Taman Bapenda untuk diterangi lagi jangan sampe anak-anak muda yang melakukan perbuatan terlarang, kami sebgai masyarakat di RW 09 yang berdekatan dengan Taman Bapenda sering melihat sepasang anak muda yang berbuat mesum, dikarenakan kurangnya penerangan di taman itu," sambung dia.
Taopik, warga lainnya mengaku pernah mengalami kecelakaan di ruas jalan tersebeut. Menurutnya kondisi lubang jalan tidak terlihat akibat minimnya penerangan.
"Benar-benar gelap, ditambah banyak pepohonan. Kejadiannya beberapa bulanan yang lalu sedang bawa motor, enggak terlihat lubang ya. Sampai akhirnya nabrak lubang, kondisi capek banget pulang kerja ya akhirnya jatuh," keluhnya.
Taopik mengaku saat itu langsung bergegas pergi, ia kembali memacu gas motornya karena khawatir dengan kondisi jalanan yang gelap. "Takutnya ada yang berniat jahat kalau saya berlama-lama di situ, akhirnya saya langsung pergi sambil nahan sakit," pungkasnya.
(sya/tey)











































