Kapan Tahun Baru Islam 2023? Simak Perhitungannya

Kapan Tahun Baru Islam 2023? Simak Perhitungannya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 10 Jul 2023 14:30 WIB
Ilustrasi Islami
Ilustrasi Tahun Baru Islam (Foto: Getty Images/iStockphoto/sofirinaja)
Bandung -

Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah menjadi salah satu tanggal yang dirayakan oleh umat Islam setiap tahunnya. Dalam perhitungan kalender hijriah, Tahun Baru Islam 2023 adalah Tahun Baru Islam 1445 Hijriah.

Tapi perlu diketahui perhitungan penanggalan kalender Islam berbeda dengan sistem perhitungan dalam penanggalan kalender masehi. Sehingga, untuk menghitung Tahun Baru Islam setiap tahunnya tidak sama dengan menghitung manual seperti perhitungan tahun baru masehi.

Simak kapan tahun baru Islam 2023, dilansir detikJabar dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Tahun Baru Islam 2023?

Kalender Hijriah adalah sistem penanggalan Islam berdasarkan peredaran bulan, sehingga menjadi pembeda dengan penanggalan Masehi.

Tahun Baru Islam tahun ini jatuh pada bulan Juli 2023. Berdasar SKB 3 Menteri Nomor 624 Tahun 2023 Nomor 2 Tahun 2023, Tahun Baru Islam 2023 jatuh pada Rabu 19 Juli 2023. Pada tanggal ini telah ditetapkan sebagai salah satu hari libur nasional 2023.

ADVERTISEMENT

Tanggal Tahun Baru Islam memerlukan konversi dari sistem penanggalan Hijriah ke Masehi. Buku Kajian Sains, Sosial, dan Keagamaan Ilmu Falak Multi Dimensi terbitan Tim Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama (Kemenag) RI menyebut tahun Hijriah memiliki panjang 354 atau 355 hari pada tahun kabisat. Sehingga 1 tahun kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun kalender Masehi.

Saat ini kita sudah memasuki bulan Zulhijah atau bulan terakhir di tahun Hijriah. Maka, kedatangan bulan Muharram tinggal menghitung hari. Muharram adalah bulan pertama dalam penanggalan Hijriah.

Bulan Muharram kemudian dilanjut dengan bulan Safar, Rabi'ul Awal, Rabi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadan, Syawal, Dzulkaidah, dan Dzulhijjah.

Sama dengan tahun Masehi, tahun Zulhijah juga terdiri dari 12 bulan. Bila merujuk pada penetapan awal bulan Zulhijah dari pemerintah yang jatuh pada 20 Juni 2023, Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 2023 dimungkinkan jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023. Biasanya juga tidak ada perbedaan antara tanggalan pemerintah dan Muhammadiyah.

Amalan Tahun Baru Islam

Malam tahun baru Islam perlu diilhami oleh umat Muslim sebagai tanda semangat yang baru dalam menegakkan ajaran dan memohon ampunan Allah SWT.

Rupanya, amalan paling utama dalam menyambut 1 Muharram adalah dengan membaca doa awal dan akhir tahun. Kedua doa bisa dibaca sekaligus untuk menyambut datangnya tahun baru Islam.

Lafal Doa Akhir Tahun

Berikut doa amalan tahun baru Islam dikutip dari laman resmi Nahdlatul Utama, ulama Utsman bin Yahya dalam kitabnya Maslakul Akhyar menuliskan lafal doa akhir tahun yang berbunyi sebagai berikut:

"Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fî hadzihi sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîha 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'ala 'uqubati, wa da'autani ilat taubati min ba'di jara'ati 'ala ma'shiyatik."

"Fa inni astaghfiruka, faghfirli wa ma 'amiltu fîha mimma tardha, wa wa'attanî 'alaihits tsawaba, fa'as'aluka an tataqabbala minni wa la taqtha' raja'î minka ya karîm."

Lafal Doa Awal Tahun

Selain itu ada bacaan doa awal tahun yang berbunyi sebagai berikut:

"Allahumma antal abadiyyul qadimul awwal. Wa 'ala fadhlikal 'azhimi wa karimi judikal mu'awwal. Hadza 'amun jadidun qad aqbal."

"As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithani wa auliya'ih, wal 'auna 'ala hadzihin nafsil ammarati bis su'i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram."

Sebaiknya kedua doa tersebut dibaca sebanyak tiga kali sebelum memasuki waktu Maghrib. Doa tersebut mengandung makna mengharapkan ridho Allah atas segala ibadah yang telah ditunaikan selama setahun.

Sementara doa awal tahun mengandung makna untuk meminta perlindungan Allah dari godaan iblis dan sebagai gantinya, meminta petunjuk jalan yang diberi ridho Allah.

Sejarah Penanggalan Tahun Hijriah

Awalnya, ada empat opsi untuk menetapkan awal waktu tahun Hijriah. Keempatnya yakni pada tahun Gajah saat Rasulullah lahir, tahun wafatnya Rasulullah, tahun Rasulullah diangkat menjadi rasul, dan juga tahun hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah.

Pada akhirnya, tahun hijrahnya Rasulullah SAW terpilih menjadi awal perhitungan kalender Hijriah karena dianggap menjadi tonggak awal kejayaan umat Islam setelah berdakwah secara sembunyi-sembunyi.

Penanggalan Islam dengan kalender Hijriah pertama kali dimulai pada masa kekhalifahan Khalifah Umar bin Khattab dengan persetujuan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

Sebab, Gubernur Abu Musa Al-Asy'ari menuliskan surat yang diberikan kepada Khalifah Umar Bin Khattab RA. Namun ia mengaku bingung perihal surat yang tidak memiliki tahun, sehingga menyulitkan penyimpanan dokumen atau pengarsipan.

Peristiwa penting itu terjadi pada tahun 622 Masehi. Hari itu juga ditetapkan sebagai hari pertama dalam penanggalan hijriah atau kalender Islam yakni 1 Muharam 1 Hijriah.

Rasulullah SAW sendiri menggunakan kalendar ini sebagai penyempurnaan waktu. Misal saja, mengembalikan bulan menjadi 12 dan tidak memaju mundurkan bulan atau hari yang semestinya masyarakat jahiliyah ketika itu.

Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai penetapan waktu tahun baru Islam. Semoga setiap tanggal yang kita peringati, menjadi semangat baru untuk mendekatkan diri pada Allah. Aamiin.




(aau/tey)


Hide Ads