Resepsi pernikahan merupakan momen sakral bagi semua pasangan. Tak jarang banyak mempelai ingin menggelar acara pernikahan sebaik mungkin. Sehingga nantinya menjadi kenangan yang sulit dilupakan.
Belakangan ini beragam konsep resepsi pun mulai bermunculan. Tapi biasanya unsur-unsur budaya dari kedua mempelai tetap dihadirkan. Misalnya sebuah pesta kenduri di Villa Kampung Gunung, Kabupaten Kuningan, Rabu (5/7/2023), yang menghadirkan nuansa unik dan tak biasa.
Dalam resepsi tersebut hadir sekelompok seniman yang menampilkan aksi debus. Seni tradisional khas Sunda yang nyaris punah. Para pemainnya pun datang dengan busana nyentrik. Aksesoris seperti kalung dan gelang menjadi ciri khas mereka. Tak lupa berbagai benda seperti botol kaca, golok sampai gergaji mesin sengaja dibawa untuk mendukung atraksinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJabar berkesempatan menyaksikan pertunjukan tersebut. Diiringi lantunan musik Sunda, aksi para seniman debus ini langsung merubah suasana. Pandangan tamu undangan yang hadir tertuju pada mereka.
Mulanya, para pemain membentangkan alas berwarna putih lengkap dengan peralatan tajam kepunyaannya. Kemudian tampilah seorang seniman wanita. Tangan kanannya memegang sebilah golok. Tanpa aba-aba dia langsung menyayat tubuhnya sendiri.
Beberapa seniman lain juga memperagakan hal serupa. Ada yang menusuk pipinya memakai besi dan ada juga menjilat gergaji mesin. Pertunjukan tersebut membuat penonton bergidik. Tapi anehnya tak satupun pemain yang terluka.
Atraksi ekstrem dalam acara ini tidak sampai di situ saja. Sebab, mempelai wanita bernama Titi Sumiyati ternyata ikut menampilkan kesenian debus. Mengenakan gaun berwarna hijau, perempuan yang akrab disapa Ambu Tisum itu tanpa ragu maju ke atas panggung.
Dalam aksinya, Ambu Tisum tampak menyayat wajahnya menggunakan sebilah golok. Pertunjukan semakin mendebarkan tatkala dua seniman lain mencoba menusuk pipi perempuan tersebut memakai pecahan lampu neon dan mesin bor. Hasilnya Ambu Tisum tidak terluka.
Atraksi kekebalan yang dipertontonkan Ambu Tisum dalam pernikahannya sangatlah unik dan mungkin jarang dijumpai di tempat lain. Para tamu undangan pun dibuat terkesima dengan kehebatannya saat menampilkan kesenian debus.
Aksi Spontanitas
Aksi Ambu Tisum yang bermain debus dalam acara pernikahannya merupakan momen langka. Apalagi pertunjukan tersebut dilakukan secara spontan. Artinya tidak direncanakan terlebih dahulu.
Ambu Tisum mengaku bila atraksi debus yang dilakukannya merupakan permintaan dari teman-temannya. Sebab, mereka sengaja datang ke Kuningan dalam rangka untuk ikut memeriahkan resepsi pernikahannya.
"Ini tidak ada perencanaan. Cuman kebetulan rekan-rekan saya datang dari Bandung. Katanya nggak afdol, tidak kolaborasi jadi spontan saja," kata Ambu Tisum kepada detikJabar, Rabu (5/7/2023).
Rupanya Ambu Tisum sudah lama belajar dan menggeluti kesenian khas Sunda itu. Beberapa pementasan pun telah ia lakoni. Namun, Ambu Tisum enggan jemawa. Baginya, debus merupakan kesenian Sunda yang perlu dilestarikan ke generasi selanjutnya. Khususnya di Kabupaten Kuningan.
Ambu Tisum sendiri tergabung dalam sebuah padepokan atau perguruan yang berfokus mempelajari debus. Kendati sudah menguasai berbagai macam keahlian seperti kebal dari sabetan golok dan benda tajam lainnya, dia merasa masih seorang pemula.
"Bermain debus sudah lama. Kalau profesional tidak, tapi di momen-momen tertentu mungkin akan ditampilkan," ujarnya.
Ketimbang identik sebagai atraksi ekstrem, lanjutnya, dalam kesenian debus sebenarnya menyimpan banyak sekali pelajaran dan nilai filosofis yang dapat diserap. Ambu Tisum menilai kesenian ini telah mengajarkannya soal falsafah leluhur Sunda.
"Menurut saya justru bukan permainan ekstrem, melainkan kesenian yang perlu dilestarikan. Dari permainan debus ini banyak simbol-simbol dan nilai filosofis yang menganut ketegaran, penuh fokus. Kemudian siap menghadapi tantangan, kapanpun dan di manapun kita sudah siap," tuturnya.
Sementara itu suami Ambu Tisum, Zein Muhammad mengatakan dirinya sangat terkejut ketika istrinya memainkan kesenian debus dengan sangat terampil. Bahkan, dia mendukung kegiatan tersebut karena menurutnya Ambu Tisum ikut andil dalam melestarikan kesenian tradisional khas Sunda ini.
"Kalau saya sih karena mungkin sudah biasa lihat begitu, jadi biasa saja. Cuman tadi pas liat istri atraksi seperti ini ya kaget juga. Malah tadi juga enggak sempat videoin karena terkesima lihat atraksinya. Tadi istri sempat tanya, di video nggak, saya jawab boro-boro mau videoin. Kaget, bengong aja lihat atraksi tersebut," ungkap Zein.
Zein menambahkan Ambu Tisum memang sejak lama menggeluti bidang kesenian. Utamanya atraksi debus. Zein berharap agar kesenian tersebut tetap lestari dan bisa dikenal luas oleh semua orang.
"Menurut saya karena ini kesenian Sunda, jadi sebagai suami karena istri juga memang di bidang kesenian. Saya mendukung saja, kesenian ini kan mungkin sudah langka dan perlu dilestarikan. Jarang-jarang juga ada kegiatan seperti ini. Apalagi di pernikahan," pungkasnya.
(sud/sud)