Elas Masmawati (45), warga Kampung Cikopeng, RT 05, RW 17, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengaku dilema dengan peristiwa yang kini dialami putrinya, Elih Hayati (27) yang jadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab.
Elas mengaku tidak tega membiarkan putrinya mengalami kesulitan di Arab Saudi, terlebih dalam sebuah unggahan media sosial, Elih menghadapi ancaman akan dikurung di dalam ruang bawah tanah. Namun, di sisi lain ada persoalan yang juga dihadapi Elih di tanah air.
"Kalaupun pulang banyak utang mau saya dia bebas saja dari persoalan sekarang dan biar bisa kerja lagi di sana," lirih Elas, Rabu (5/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elas menepuk-nepuk dadanya yang mungkin sesak karena persoalan yang kini dihadapi putrinya. Elih berangkat ke Arab Saudi dengan iringan mimpi memperbaiki taraf ekonomi di kampung halaman. Namun apa daya, Elih malah dihampiri persoalan.
"Berangkat ke Arab Saudi, sekita lima bulanan yang lalu. Lewat sponsor, atas keinginannya sendiri. Dia izin dulu bahkan si bapak (suami Elas) yang tanda tangan berkas, kan sudah cerai dengan suaminya ninggalin anak empat masih pada kecil-kecil," kata Elas.
Jerat utang ke Bank Emok, sebuah istilah untuk para rentenir yang kerap meminjamkan uang di desa-desa dan perkampungan menjerat Elih. Nilainya tidak sedikit, mencapai belasan juta rupiah.
"Bilangnya ke saya ingin kerja untuk bayar utang, di sini utangnya banyak ke Bank Emok juga utangnya atas nama orang lain. Makanya sama ibu juga dicicil sedikit-sedikit. Ya kan kalau tidak disetorin sama ibu sama siapa lagi kan utangnya sekitar Rp 17 juta di sini," ungkap Elas.
Menurut Elas uang itu bukan murni utang putrinya namun bekas biaya pengobatan suami Elih yang kini sudah bercerai. "Uangnya kan waktu itu suaminya kecelakaan tabrakan jadi pinjam ke sana ke sini, gali lubang tutup lubang. Setor ke sini pinjam dulu setor ke sana pinjam lagi. Jadi ninggalin utang, mana pakai nama orang lain," tuturnya.
"Mau pulang juga harus bagaimana dengan utang, mau di sana juga ternyata ada masalah. Jadi serba salah ibu, ini anak-anaknya juga ada 4, dua sekolah sementara yang dua lagi masih kecil, butuh susu butuh biaya," katanya.
Tangan Elas bergerak mengusap kedua matanya, ia mengaku dilema dengan kondisi perekonomian putrinya nanti ketika memang nantinya akan dipulangkan. "Saya hanya berdoa, anak saya sehat dapat pekerjaan layak. Dapat gaji bisa dipakai mencicil utang dan membiayai anak-anaknya," pungkas Elas.
Diketahui, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dikabarkan mengalami kesulitan di Riyadh Arab Saudi. Sebuah unggahan di media sosial menyebut TKW itu terancam dikurung di ruang bawah tanah.
Selain unggahan media sosial, tangkapan layar berisi foto diri TKW yang diketahui bernama Elih Hayati (27) itu juga tersebar di aplikasi perpesanan. Dalam narasi disebut Elih telah difitnah akan kabur dari perusahaan atau syarikat yang mempekerjakannya.
detikJabar menelusuri keberadaan keluarga Elih, diketahui perempuan itu tinggal di Kampung Cikopeng RT 05 RW 17 Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Elas Masmawati ibu kandung Elih membenarkan kabar yang viral tersebut.
"Memang dapat kabar di media sosial, tidak tahu yang punya handphone anak saya katanya mau di penjara di bawah tanah. Saya kaget, kenapa enggak ada kabar lagi mungkin handphonenya sudah dirampas," kata Elas, saat ditemui detikJabar di kediamannya, Rabu (5/7/2023).











































