.webp)
Penyebab kebakaran, dugaan sementara berasal dari korsleting listrik. Akibatnya sejumlah dokumen seperti ijazah dan komputer ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Menurut informasi dari petugas damkar, awal mula kejadian, ketika penjaga kantor Enung sedang memasak air di dapur kantor. Kemudian terdengar suara letusan dari bagian atap bangunan.
Enung pun keluar ruangan dan melihat api sudah menjalar di atap bangunan. Selanjutnya Enung pun meminta pertolongan kepada warga untuk memadamkan api. Namun api semakin membesar, warga pun menelpon dan melapor ke Pemadam Kebakaran Ciamis.
Baca juga: Miris! Pangandaran Cuma Punya 3 Unit Damkar |
3 unit pemadam kebakaran terdiri dari 2 unit pancar dan 1 tangki penyuplai air pun diterjunkan. Petugas damkar butuh waktu sekitar 2 jam untuk memadamkan api.
Ketua Yayasan Bina Pandu Mandiri Didi Ruswendi membenarkan kejadian tersebut. Namun tidak mengetahui pasti penyebab kebakaran tersebut. Mengingat saat kejadian ia tidak sedang berada di lokasi.
"Penyebabnya belum diketahui pasti karena saya diberi kabar sudah dalam keadaan terbakar. Di kantor hanya ada penjaga ibu Enung," ungkapnya kepada detikJabar, Sabtu (7/7/2023).
Baca juga: Pabrik Pengolahan Kelapa di Ciamis Kebakaran |
Didi menyebut akibat kebakaran itu, sejumlah arsip dokumen ludes terbakar. Seperti ijazah dari paket A, paket B dan paket C, dokumen warga belajar dari tahun 2006 sampai 2023, alat elektronik laptop dan komputer. Bahkan arsip ijazah milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
"Arsip dokumen dari tahun 2006. Kalau kerugian sebetulnya untuk alat elektronik itu bisa diganti. Tapi yang sulit itu arsip dokumen yang terbakar. Ada blangko ijazah yang akan diisi juga ada yang mau diambil. Kalau lainnya yang terbakar perlengkapan kantor dan komputer 40 unit," kata Didi.
"Iya termasuk arsip ijazah ibu Susi juga ikut terbakar. Ibu Susi lulus tahun 2018. Yang terbakar arsip sejak tahun 2006," ungkap menambahkan. (yum/yum)
