Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyodorkan dua opsi terkait pengembalian tabungan siswa sekolah dasar (SD) senilai Rp 7,4 Miliar. Proses pengembalian bisa dicicil, namun jalur hukum juga bisa ditempuh ketika peminjam tabungan tak bertanggung jawab.
Sekadar diketahui, tabungan dengan nominal miliar yang belum dikembalikan itu berada di Kecamatan Cijulang dan Parigi. Tabungan siswa itu mengendang di koperasi dan guru.
"Setelah dua pekan pemeriksaan dan pendataan penyelesaian pengembalian siswa, kami berikan dua opsi untuk membayarnya," kata Jeje, Kamis (6/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan sudah menugaskan tim khusus untuk segera mengambil tindakan terkait persoalan tersebut. Para peminjam tabungan didorong agar mengembalikan tabungan dengan cara mencicil.
"Mereka kami kasih opsi agar bisa mencicil hingga akhir tahun 2023 ini," ucap Jeje.
Sementara itu, jika pihak pemegang tabungan tidak bisa mengembalikan sesuai nilai yang dipinjam. Maka, pihaknya akan menempuh jalur hukum.
"Pemeriksaan kepada peminjam baru dua minggu mendata, lalu minggu kemarin sudah meminta kepada mereka agar mencicil, jual aset atau diserahkan kepada aparat hukum," katanya.
Jeje menjelaskan akan memantau terus perkembangan tabungan siswa yang mandek. Kemudian pihaknya akan mengevaluasi dengan tim khusus pada Jumat (7/7/2023) besok.
Dihubungi terpisah, Kepala Inspektorat Kabupaten Pangandaran Apip Winayadi mengatakan usaha untuk mengembalikan tabungan sudah dilakukan, tetapi belum signifikan pengembaliannya. "Dari total pengembalian Rp 7,4 Miliar, uang yang dikembalikan baru ada 11 persen yang dikembalikan," ucapnya
Ia mengatakan progresnya belum signifikan, namun akan tetap diusahakan agar mengembalikan dengan cepat.
Diberitakan sebelumnya uang tabungan siswa yang ada di Kecamatan Cijulang tersimpan di satu koperasi dan guru, mencapai Rp 3,67 miliar.
Rinciannya, uang tabungan siswa yang tersimpan di Koperasi Cijulang berjumlah sekitar Rp 2,309 miliar dan yang berada di guru berjumlah sekitar Rp 1,372 miliar.
Sementara di Kecamatan Parigi, uang tabungan siswa berjumlah sekitar Rp 3,8 miliar masih tersimpan di guru, Koperasi HPK, dan Koperasi HPR. Total uang siswa itu masing-masing tersimpan di guru sekitar Rp 77 juta, Koperasi HPK sekitar Rp 2,387 miliar, dan Koperasi HPR sekitar Rp 1,416 miliar.