Kabel-kabel yang melintang dan bertumpuk jadi salah satu masalah di kota Bandung. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kota Bandung pun berusaha menyelesaikan masalah tersebut.
Salah satunya kabel semrawut di kawasan Jalan Cilaki. Diskominfo Kota Bandung turun melakukan pembenahan.
Kepala Bidang Infrastruktur TIK Diskominfo Bandung Machyudin mengatakan, perapihan kabel ini jadi agenda rutin Diskominfo setiap minggunya, berdasarkan laporan masyarakat, sidak lapangan, dan laporan dari pimpinan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami rutin melakukan perapihan kabel di tiap ruas jalan Kota Bandung, dengan melibatkan teman-teman operator dan asosiasi untuk menemani dan membantu. Ini bentuk kebersamaan kita menata kota bandung supaya lebih rapi dan tertib," kata Machyudin, Selasa (4/7/2023).
Menurutnya, kesemrawutan kabel ini dirasakan bukan hanya dari sisi estetikanya, tapi juga membahayakan dari sisi keamanan. Banyak kabel menjuntai dan mengkhawatirkan masyarakat terutama pengendara motor.
"Maka dari itu kami setiap minggu langsung menertibkan kabel, titiknya bergantung pada skala prioritas. Minggu ini kami fokus di sayap Taman Cilaki kiri-kanan karena lumayan banyak ya. Tidak menargetkan berapa kilometer, tapi biasanya masing-masing satu ruas jalan," ujarnya.
Belum lama ini, Diskominfo juga melakukan penertiban kabel yang menjuntai hingga ke Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Penyebabnya yakni operator terkait tidak melakukan komunikasi pada Diskominfo setempat.
"Kabel-kabel ini kan ada aturan izinnya, tapi dari Pemerintah Pusat atau Kominfo. Kadang operator ini setelah mendapat izin tidak konfirmasi ke kita, langsung tarik kabel. Makanya kadang kita tidak tahu kalau ada yang berizin atau tidak berizin, bisa tiba-tiba menjuntai di tempat yang tidak seharusnya, itu persoalan klasik di lapangan. Maka kita sekarang fokus untuk menertibkan dulu supaya lebih indah dipandang, kita juga gandeng operator yang berkaitan," ucap Machyudin.
Sementara itu ditemui di lokasi yang sama, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Abjatel) Jawa Barat Yudiana Arifin tak menampik kemungkinan tumpukan kabel itu banyak yang merupakan kabel tak terpakai. Namun menurutnya, perlu waktu untuk pengecekan sehingga perapihan adalah jalan tercepat dalam menangani kabel yang menumpuk.
"Memang mungkin ada operator yang langsung tarik kabel. Mungkin saja ada tidak terpakai tapi belum diturunin, karena ada cost operational untuk biaya penurunan, akhirnya dibiarin saja. Kalau itu kita kan harus melakukan pengecekan dulu kabel mana yang tidak terpakai. Kalau pun kita langsung potong, takutnya masih ada yang kepake," kata Yudi.
Selanjutnya, dalam target minggu depan Diskominfo akan melakukan perapihan kabel di kawasan depan Gedung Pakuan. Perihal rencana penerapan kabel bawah tanah dalam waktu dekat akan dilakukan di ruas jalan Banda (Riau), sampai perempatan jalan A Yani.
Ia berpesan pada masyarakat, jika ingin melaporkan kabel yang semrawut, menjuntai, atau membahayakan bisa lapor ke 112 maupun ke instagram @diskominfobdg dan @bandungsiaga112.
(wip/mso)