Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, rencananya bakal dikelola oleh manajemen Persib, PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB).
Usai direnovasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyerahkan pengelolaan Stadion GBLA dan Sidolig ke Pemkot Bandung. Proses penandatanganan dilakukan Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna dan Dirjen Cipta Karya PUPR Diana Kusumastuti.
Baca juga: Rapor 5 Pemain Anyar Persib di Laga Perdana |
Namun, Stadion GBLA belum bisa langsung diserahkan pada PT PBB sebagai pemenang lelang. Sebab, masih ada beberapa proses yang sedang berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kelihatannya ini masih perlu ada upaya, semacam second opinion lah untuk melengkapi. Proses kerja sama pengelolaannya (KSP) sudah selesai, tinggal kita menuju proses penandatanganan antara Pemkot mungkin diwakili Sekda. Ada tambahan pengamanan lain dari keyakinan keamanan hukum, termasuk biasanya yang disoroti nilai hitungan apraisal independen, yang tentunya itulah nilai yang paling obyektif," kata Ema ditemui di Balai Kota Bandung Senin (3/7/2023).
Diketahui, PT PBB merupakan satu-satunya peserta lelang yang mengikuti KSP Stadion GBLA. Pada Maret 2023, proses lelang sudah dilakukan. PT PBB tetap menjadi peserta tunggal dalam proses tersebut.
Menurut Ema, keputusan pemenang ini sudah mutlak sesuai regulasi. Tapi masih ada yang perlu dirundingkan sehingga masih perlu waktu penyerahan dari Pemkot Bandung ke PT PBB.
"Pemenangnya ya sudah PT PBB, itukan pernah lelang 2x ternyata menang, ya sudah. Saya kalau sudah sesuai regulasi yang penting tidak ada subjektivitas, ya itulah yang harus kita hargai," kata Ema.
"Nanti kita masih mau minta langkah dari Dispora untuk aspek kehati-hatian dalam aspek hukum, karena ini kan untuk jangka waktu lama. Kalau dikelola pihak tiga, kan ada hitungannya tiap tahun kita dapat berapa, kita hanya mendapat nilai manfaat dari hasil ini saja. Dana pengelolaan jadi tanggung jawab mereka," sambung Ema.
Soal biaya pemeliharaan GBLA, Ema tak bisa menyebutkan nominal. Kata dia, tentunya pemeliharaan bakal memakan biaya yang besar. "Kalau dana pemeliharaan harus ke Dispora ya yang detail, tapi ya pasti miliaran lah, memakan biaya besar," katanya singkat.