Jangan Lewatkan Supermoon Pertama di 2023, Bisa Dilihat Malam Ini

Kabar Nasional

Jangan Lewatkan Supermoon Pertama di 2023, Bisa Dilihat Malam Ini

Tim detikNews - detikJabar
Senin, 03 Jul 2023 16:15 WIB
A Supermoon rises in the night sky in Beijing, Thursday, Aug. 11, 2022. (AP Photo/Ng Han Guan)
Ilustrasi Supermoon (Foto: AP/Ng Han Guan)
Jakarta -

Hari ini, Senin (3/7/2023), masyarakat bisa menyaksikan fenomena Supermoon pertama pada 2023. Detikers bisa melihat Bulan yang nampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Dilansir detikNews, fenomena Supermoon pertama ini dikenal sebagai Buck Moon. Dikutip dari laman Space, Supermoon adalah hasil dari Bulan yang lebih dekat ke Bumi pada saat bulan purnama.

Ahli gerhana dan pensiunan astrofisikawan NASA Fred Espanak mengatakan bahwa selama Bulan Buck Juli, bulan hanya akan berjarak 224.895 mil (361.934 kilometer) dari Bumi dibandingkan dengan jarak rata-rata sekitar 238.000 mil (382.900 km).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supermoon dapat menyebabkan 30% kecerahan bulan dan peningkatan 14% pada cakram bulan seperti yang terlihat dari Bumi, tetapi perbedaan ini biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang kecuali seseorang memberi banyak perhatian pada bulan setiap malam.

Supermoon terjadi karena orbit Bulan mengelilingi Bumi bukanlah lingkaran sempurna; sebagai akibat dari pengaruh gravitasi Bumi, orbit bulan berbentuk elips, tampak seperti lingkaran memanjang atau oval. Ini berarti ada saat-saat dalam orbit 27 hari bulan yang lebih dekat ke Bumi dan lebih jauh di lain waktu. Supermoon terjadi ketika bulan berada dalam fase bulan purnama dari siklus lunar 29,5 hari dan berada di perigee, titik terdekat dengan Bumi di orbitnya.

ADVERTISEMENT

Menurut In the Sky dari New York, Full Buck Moon atau Supermoon di bulan Juli akan terbit pada pukul 07.10 EDT (23.10 GMT) pada hari Senin (3/6/2023) dan akan terbenam pada pukul 04.33 EDT (08.33 GMT) pada hari Selasa (4/6/2023).

Jika berdasarkan Waktu Indonesia Barat (WIB), penampakan Supermoon mulai terlihat pada pukul 19.10 WIB. Namun puncaknya bakal terjadi sekitar pukul 23.00 WIB hingga empat jam setelahnya.

Setelah Supermoon di bulan Juli, Supermoon berikutnya akan terjadi pada Selasa, 1 Agustus 2023 dalam bentuk Full Sturgeon Moon. Espanak mengatakan bahwa selama supermoon ini, jarak antara Bumi dan satelit alaminya akan menjadi 222.158 mil (357.530 km).

Supermoon kedua di bulan Agustus akan terjadi dalam bentuk Bulan Biru pada 30 Agustus. Ini akan menjadi acara yang sangat istimewa bagi pengamat bulan karena akan melihat bulan paling dekat selama periode "musim panas supermoon" ini, hanya 222.043 mil (357.344 km) jauhnya.

Akhir tahun 2023 tepatnya pada 23 September, Supermoon ini akan berakhir pada 28 September dengan munculnya Full Corn Moon atau Bulan Jagung Purnama. Ini terjadi ketika bulan akan berada 224.657 mil (361.552 km) dari Bumi.

Menurut In the Sky, Bulan Jagung Purnama juga akan menandai Supermoon terakhir tahun 2023, dengan Supermoon berikutnya dijadwalkan jatuh pada 18 September 2024. Tahun depan hanya akan ada dua Supermoon, dengan yang berikutnya setelah September terjadi sebulan kemudian pada 18 Oktober 2024.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads