Polemik pondok pesantren Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat masih bergulir. Bahkan, informasi beredar akan ada aksi susulan dari Forum Solidaritas Dharma Ayu dan membawa tuntutan.
Dalam selembaran gambar yang beredar, seruan aksi dari Forum Solidaritas Dharma Ayu itu tertulis 'GANYANG PANJI GUMILANG BESERTA AJARAN SESATNYA'. Disusul jumlah massa sekitar 5 ribu pasang kaki, menagih janji yang disampaikan depan publik.
Tertulis juga lima poin tuntutan, yaitu tangkap Panji Gumilang, tutup dan bubarkan Al-Zaytun, negara harus hadir secepatnya, integritas dan kompetensi MUI diragukan oleh Panji Gumilang, dan adili ucapan Panji Gumilang. Serta tertulis gerakan aksi panggilan hati 06 Juli 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi itu, Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengaku, belum mendapat informasi secara resmi. Bahkan, pihaknya belum menerima surat pemberitahuan adanya aksi ke Al-Zaytun.
"Terkait masalah tanggal 6 kita kan belum terima surat pemberitahuan ya," kata Fahri kepada Wartawan di Mapolres Indramayu, Sabtu (1/7/2023).
Fahri mengimbau agar aksi unjuk rasa itu tidak perlu dilakukan. Sebab, masalah Al-Zaytun sudah ditangani oleh pemerintah.
"Tapi kami imbau bahwa aksi tidak perlu dilakukan karena sudah ada langkah langkah taktis dan teknis atau strategis yang telah disampaikan oleh pemerintah pusat," ungkap dia.
"Jadi kita minta supaya tidak perlu lagi dilaksanakan karena sudah ditangani dan sudah disampaikan oleh pemerintah pusat terkait masalah penanganan Al-Zaytun," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Forum Solidaritas Dharma Ayu sempat melakukan aksi serupa di sekitar Al-Zaytun Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu pada Kamis (22/6) lalu.
Dalam aksinya mereka menyampaikan sejumlah tuntutan terkait ragam kontroversi di Ponpes Al-Zaytun.
(mso/mso)