Sebuah perkampungan di Kota Sukabumi akhirnya dapat merasakan momen penyembelihan hewan sapi untuk kurban Idul Adha. Pasalnya, kampung tersebut sudah 42 tahun tak pernah melaksanakan kurban sapi.
Selama 42 tahun warga Kampung Situ Gede, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi belum pernah mendapatkan kurban sapi. Warga setempat rata-rata memiliki tingkat perekonomian menengah ke bawah sehingga sangat jarang shohibul kurban sapi.
Hal itu disampaikan oleh tokoh ulama setempat, Muhammad Endang Juanda (65). Dia mengatakan, Idul Adha 1444 H ini menjadi sangat spesial karena untuk pertama kalinya warga merasakan pengalaman menyembelih kurban sapi. Selama ini, kata dia, kampung tersebut tak pernah mendapatkan penyaluran kurban dari pemerintah. Warga sekitar pun terlihat antusias dan bahagia ketika menerima hewan kurban tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah pada hari ini warga mendapat sumbangan satu sapi. Sebelumnya, selama saya ngumbara (merantau) dari tahun 1980 hingga 2023 ini, baru pertama kali di kampung ini ada potongan (kurban) sapi. Bantuan kurban dari pemerintah pun kita nggak pernah merasakan," kata Endang kepada detikJabar di lokasi, Jumat (30/6/2023).
Menurutnya, rata-rata warga setempat bekerja serabutan sebagai petani dan tukang kayu. Suara riuh takbiran pun dilantunkan warga saat menyaksikan penyembelihan hewan sapi tersebut.
"Tahun kemarin nggak ada yang kurban. Hari ini hari yang istimewa, bungah (bahagia) lah. Karena kaya mimpi, makanya bungahna kabina-bina. Warga mau makan daging sapi kan nggak kebeli," ujarnya.
Ketua DKM setempat, Aam (63) menambahkan, penyembelihan hewan sapi tersebut seluruhnya dikerjakan oleh warga. Pihaknya mengatur pembagian sapi per kepala keluarga dengan berat sekitar satu kilogram campuran daging, tulang dan jeroan.
"Di sini baru pertama kali motong (sapi). Skema pembagian dibagi rata dari mulai daging, tulang dan jeroan untuk 120 KK. Untuk yang kerja dikasih uang Rp700 ribu jadi Rp200 ribu untuk yang motong dan Rp500 ribu untuk yang ngurus (penyisitan)," kata Aam.
Senada dengan Endang, dia pun mengatakan, warga sangat bahagia dapat merasakan daging sapi di momen Iduladha ini. "Ya jadi gimana ya istilahnya mah nya atoh weh teu kudu meuli daging (bahagia tidak usah beli daging sapi) lebih terasa momen Iduladha-nya," tuturnya.
Sementara itu, Sandi Herdiana selaku shohibul kurban menceritakan kisah pertemuannya dengan warga kampung yang tak pernah merasakan kurban sapi. Dia mengatakan, mulanya ia hanya berkurban satu ekor sapi di tempatnya tinggal yang tak jauh dari kampung tersebut.
Baca juga: Spot Foto Baru di Kebun Binatang Bandung |
"Awalnya saya berkurban satu ekor sapi, memang sudah rutin dilakukan. Mendengar dari salah satu kerabat saya, ada satu kampung yang belum pernah merasakan kurban sapi selama 42 tahun, hati saya tergerak untuk memberikan satu ekor sapi ke kampung itu untuk dikurbankan kepada masyarakat. Jadi total ada tiga ekor sapi yang dititipkan, satu lagi di ponpes Al-Mansyuriah," kata Sandi.
"Saya beli sapi itu hasil dari usaha, kebetulan saya ada usaha kecil-kecilan dan memang setiap tahun saya sisihkan untuk kurban. Buat pemerintah harapannya ya lebih memperhatikan lagi warganya karena mereka juga bagian dari Kota Sukabumi," tutupnya.
(mso/mso)