Sampel makanan diduga menyebabkan puluhan santri Pondok Pesantren Al Islamiyyah, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan massal diperiksa.
Sebelumnya 31 santri ponpes tersebut keracunan massal pada Minggu (25/6/2023). Akibatnya para santri mengalami gejala mual, muntah-muntah, hingga diare. Mereka dirawat di beberapa lokasi, yakni Puskesmas dan RSUD Cikalongwetan.
Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawan Widjajanto mengatakan, sampel makanan yang dibawa, yakni nasi, ayam suwir, serta mie instan. Makanan itu dikonsumsi para santri pada pagi hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penyebabnya akan dipastikan dengan pemeriksaan sampel makanan, sampel sudah kita bawa ke laboratorium kesehatan Jawa Barat," ujar Hernawan saat dihubungi, Selasa (27/6/2023).
Para santri yang mengalami gejala keracunan kemudian mendapatkan penanganan medis. Mereka diberikan cairan infus untuk menggantikan cairan yang terbuang.
"Rata-rata gejalanya sama ya, muntah-muntah sampai diare. Makanya mereka diinfus juga karena banyak cairan yang terbuang dan harus digantikan," kata Hernawan.
Dari 31 santri, mayoritas santri sudah ada yang bisa pulang karena kondisinya membaik. Sebagian lagi masih mengeluhkan gejala keracunan namun hanya keluhan ringan.
"11 masih mengeluhkan gejala ringan, tapi 7 orang sudah direncanakan untuk segera pulang karena bisa menjalani perawatan dari rumah," kata Hernawan.
(mso/mso)