Aksi kejahatan jalanan yang melibatkan geng motor dan siswa marak terjadi di Kota Sukabumi. Bentuk kejahatan tersebut mulai dari pembacokan, penganiayaan hingga pengeroyokan.
Diketahui, terdapat dua peristiwa pembacokan dalam satu hari. Kejadian pertama dilakukan oleh terduga geng motor di Lembursitu. Mereka dengan bangga melancarkan aksinya dengan menyiarkan langsung di media sosial.
Peristiwa kedua terjadi di wilayah Benteng Kidul, Warudoyong. Seorang pelajar nekat membacok warga yang tengah meronda hanya karena tak terima diteriaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua korban mengalami luka bacok. Ada yang mendapatkan luka di jari kiri dan ada juga yang terluka parah di bagian kepala, tangan hingga punggung.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pun angkat bicara terkait fenomena tersebut. Dia mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan aparat kepolisian untuk membahas penanganan maraknya berandal motor.
"Hari ini saya mau koordinasi dengan Pak Kapolres, kita sudah sepakat akan koordinasi termasuk juga kita akan melihat korban (pembacokan) yang hari kemarin," kata Fahmi saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Senin (26/6/2023).
Lebih lanjut, pihaknya juga mewaspadai adanya peningkatan kejahatan di masa perpisahan sekolah. Upaya antisipasi kejadian serupa masih dalam pembahasan dengan aparat kepolisian.
"Makanya kan hari ini kita akan koordinasi dengan Pak Kapolres mudah-mudahan nanti ada langkah yang sangat baik untuk mengantisipasi hal-hal tersebut," sambungnya.
Fahmi menegaskan, korban pembacokan dibebaskan dari segala tuntutan biaya perawatan. "Di rumah sakit Bunut (RSUD Syamsudin SH) sudah kita bebaskan, semuanya ditanggung oleh pemerintah untuk pengobatannya," tutupnya.
(dir/dir)