Wujud Ngeri Amfibi Raksasa yang Menjadi Santapan Mewah di China

Kabar Internasional

Wujud Ngeri Amfibi Raksasa yang Menjadi Santapan Mewah di China

Tim detikInet - detikJabar
Senin, 26 Jun 2023 16:03 WIB
Salamander raksasa
Chinese giant salamander (Foto: ZSL.org )
Bandung -

Eksploitasi besar-besaran membuat amfibi terbesar di dunia yakni Chinese giant salamander atau salamander raksasa China (Andrias davidianus) terancam punah. Amfibi yang punya wujud mengerikan ini menjadi menu santapan mewah.

Dilansir detikInet, salamander raksasa China punya panjang yang bisa mencapai lebih dari 1,8 meter dan juga dipuja dalam budaya China selama ribuan tahun. Salamander raksasa China masih berkerabat dengan salamander raksasa Jepang dan Hellbender giant salamander yang berasal dari Amerika.

Mereka memiliki kemiripan dalam bentuk tubuh, habitat dan juga cara mencari mangsa. Ketiganya masuk daftar The International Union for Conservation of Nature's (IUCN) Red List dengan status near threatened atau hewan terancam punah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat eksploitasi besar-besaran untuk santapan serta hilangnya habitat telah menghancurkan populasi hewan tersebut. Berbagai lembaga konservasi dan aktivis lingkungan hidup pun bergerak menyelamatkan eksistensi hewan ini.

Berdasarkan survei ekologi yang dilakukan salah satu lembaga konservasi bernama ZSL.org, di 97 lokasi di 16 dari 23 provinsi di China selama periode empat tahun, hanya 24 salamander yang ditemukan. Banyak dari hewan-hewan ini kemungkinan merupakan pelepasan baru-baru ini atau lepas dari peternakan.

ADVERTISEMENT

"Bersama dengan para mitra, kami menyelesaikan survei satwa liar terbesar yang pernah ada dalam sejarah konservasi China, dan menemukan hanya ada 24 salamander raksasa, yang semuanya kemungkinan dilepas atau kabur dari peternakan. Kami bekerja untuk konservasi salamander raksasa guna memulihkannya dari kepunahan," kata ZSL.org.

"Mereka secara historis sering dikonsumsi penduduk China. Namun kini, eksistensi mereka sudah kritis. Konservasi kami yang dipimpin tim sains dan para peneliti telah menetapkan perburuan sebagai penyebab utama penurunan populasi mereka. Hal ini membantu menentukan pendekatan kami untuk menyelamatkan populasi yang masih hidup," tulis mereka.

Pemerintah China juga telah mendukung pelepasan salamander raksasa yang dibudidayakan sebagai tindakan konservasi. Namun menurut ZSL.org, pendekatan ini berbahaya bagi populasi liar karena berisiko menghibridisasi spesies salamander raksasa China yang berbeda dan menyebarkan patogen yang membunuh salamander yang dibudidayakan ke dalam populasi liar yang tersisa.

"Kami telah bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi salamander raksasa China. Hewan ini adalah spesies 'andalan' untuk sistem sungai air tawar China. Bersama-sama, upaya kami untuk melestarikan spesies ini memainkan peran penting dalam melindungi ekosistem China dan melindungi penghidupan orang-orang yang bergantung pada sumber daya air tawar," kata ZSL.org.

Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Diburu untuk Dimasak, Amfibi Terbesar di Dunia Terancam Punah. Simak di sini.

(bbp/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads