Hari Anti Narkoba Internasional 26 Juni: Sejarah dan Twibbon

Stiker anti narkoba, ilustrasi stop narkoba — Ilustrasi stop narkoba (Foto: Nugroho/detikcom)

Bandung -

Hari Anti Narkoba Internasional atau disebut juga sebagai Hari Internasional Melawan Penyalahgunaan Narkoba dan Perdagangan Gelap merupakan sebuah perayaan tahunan yang diselenggarakan setiap tanggal 26 Juni. Perayaan ini dilakukan sebagai bentuk tekad yang kuat untuk mencapai tujuan masyarakat internasional yang bebas dari penyalahgunaan Narkoba.

Sejarah Hari Anti Narkoba Internasional

Dikutip dari detikhealth, pada tanggal 25 Juni 1839 terjadi pembongkaran perdagangan opium Lin Zexu di Humen, Guangdong. Peristiwa ini terjadi sebelum Perang Candu Pertama di Cina.

Hingga akhirnya pada tahun 1987, Konferensi Internasional tentang Penyalahgunaan Narkoba dan Perdagangan Gelap di Wina merekomendasikan untuk memperingati hari tahunan sebagai pengingat perang melawan penyalahgunaan dan pedagangan gelap narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat it itu, Hari Anti Narkoba Internasional sering melibatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya penyalahgunaan narkoba melalui kampany, aksi unjuk rasa hingga yang paling umum adalah membuat poster.

Statistik World Drug Report juga selalu menjadi pembahasan utama pada hari tersebut untuk memberikan fakta serta solusi praktis kepada pemerintahan tentang cara mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba. Orang yang terdampak penyalahgunaan narkoba juga ditawari pengibatan, perawatan, pencegahaan. Dengan harapan upaya dari pemerintah dan masyarakat agar penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba dapat berakhir.

Tema Hari Anti Narkoba Internasional 2023

Dikutip dari Website resmi United Nations, pada 26 Juni 2023 mendatang tema Hari Anti Narkoba tahun sekarang adalah 'People first: stop stigma and discrimination, strengthen prevention' yang berarti 'Orang terlebih dahulu: hentikan stigma dan diskriminasi, perkuat pencegahan.'

Tema ini dibentuk sebagai upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memperlakukan penyintas narkoba dengan hormat dan empati, menyediakan layanan sukarela, menawarkan alternatif hukum, mengutamakan pencegahan serta memimpin dengan kasih sayang.

Selain itu, kampanye dari tema ini sebagai upaya juga untuk memerangi stigma dan diskriminasi terhadap pengguna narkoba dengan mempromosikan bahasa dan sikap yang penuh hormat tanpa menghakimi.

Hari Anti Narkoba Internasional tahun ini pun memberi seruan untuk:

- Meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif stigma dan diskriminasi terhadap pengguna narkoba dan keluarganya.

- Meningkatkan kesadaran tentang epidemi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dan hepatitis di antara pengguna narkoba dan memperluas serta memperkuat program pencegahan human immunodeficiency virus (HIV) dan hepatitis.

- Mempromosikan layanan sukarela berbasis bukti untuk semua pengguna narkoba
Mendidik tentang gangguan penggunaan napza, perawatan yang tersedia dan pentingnya intervensi dan dukungan dini.

- Mengadvokasi alternatif hukuman penjara untuk kejahatan terkait narkoba, seperti perawatan dan layanan berbasis komunitas.

- Memerangi stigma dan diskriminasi dengan mempromosikan bahasa dan sikap yang penuh hormat dan tidak menghakimi.

- Berdayakan kaum muda dan masyarakat untuk mencegah penggunaan dan kecanduan narkoba.