Polres Majalengka menggelar kegiatan doa bersama lintas agama, pada Kamis (22/6/2023) sore. Kegiatan tersebut digelar untuk memperingati HUT Bhayangkara ke-77.
Pantau detikJabar di halaman Mapolres Majalengka, umat beragama yang terdiri dari Islam, Kristen, Hindu dan Buddha ini, silih bergantian menyampaikan pesan serta doa untuk keamanan dan ketertiban di Kabupaten Majalengka. Di sana, mereka mengumandangkan doa sesuai agamanya masing-masing.
Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto menyampaikan, kegiatan doa bersama lintas agama ini digelar untuk merawat kerukunan umat beragama di Kabupaten Majalengka. Apalagi menjelang Pemilu 2024 isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolonga) berpotensi dihembuskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat, kerukunan umat antar agama di Majalengka terjaga dengan baik. Oleh karena itu, Indra berharap warga Majalengka tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dapat memecah belah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Iya betul (modal awal untuk merawat toleransi antar umat agama di Majalengka)," kata Indra kepada detikJabar.
"Ini juga rasa terimakasih dan syukur kami di Polres Majalengka, telah menjaga situasi yang kondusif (antar umat agama)," sambungnya.
Disampaikan Indra, kegiatan doa lintas agama ini bukan yang pertama dilakukan Polri. Menurut Indra, Polri senantiasa menjaga dan merawat toleransi umat beragama di Tanah Air.
"Sebenarnya bukan yang pertama. Jadi ini saya melihat kegiatan Bapak Kapolri, ada di Mabes Polri melakukan doa bersama untuk menyatukan umat beragama," ujar dia.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengaku terkesan dengan kegiatan yang diinisiasi oleh Polres Majalengka itu. Menurutnya, kegiatan tersebut baru pertama kali dilakukan di Majalengka.
"Ini yang saya rasakan baru yah, kegiatan seperti ini. Atas inisiatif beliau (Kapolres) mengadakan istigosah dan pengajian bersama seluruh alim ulama hadir, struktur MUI hadir, tokoh agama hadir, dan yang luar biasa doa pun terpadu dilaksanakan oleh berbagai agama, ini yang sangat luar biasa," jelas Karna.
Karna menyampaikan, kegiatan ini merupakan modal berharga untuk terus merawat kebersamaan antar umat beragama di Majalengka. Sebab, toleransi antar umat beragama di Majalengka masih terjaga dengan baik.
"Oleh karena itu menggambarkan bagaimana kebersamaan sinergitas diantara semua komponen masyarakat di Majalengka terbangun dan tercipta dengan baik," kata Karna.
"Keamanannya, mendamaikannya. Karena tadi saya urutkan tadi, Pilkada 2008, Pilpres 2009, Pilkada 2013, Pilpres 2014, Pilkada 2018, Pilpres 2019 cukup luar biasa (kondusif). Ini merupakan kerja keras dari TNI-POLRI dan bersama masyarakat," ujar dia menambahkan.
(yum/yum)