Upaya Pemkab Majalengka Lepas Kesan Kota Pensiun

Upaya Pemkab Majalengka Lepas Kesan Kota Pensiun

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Jumat, 23 Jun 2023 01:00 WIB
Logo Exotic Sundaland Majalengka
Logo Exotic Sundaland Majalengka (Foto: dok.Pemkab Majalengka)
Majalengka -

Kabupaten Majalengka yang asri punya banyak julukan. Majalengka biasa dijuluki Kota Angin, tapi juga dikenal sebagai Kota Pensiun.

Hal ini karena kabupaten Majalengka identik dengan permukiman yang tenang, minim aktivitas, dan jarang dikunjungi masyarakat dari luar daerah.

Bupati Majalengka Karna Sobahi menuturkan tak ingin membiarkan kesan itu lekat dengan Majalengka. Ia tak mau kotanya dianggap pasif dan jarang ada orang berkegiatan. Hal ini juga membuat Pemkab Majalengka punya motivasi untuk mendorong geliat wisata di daerahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesan kota pensiun ini menjadi sebuah tantangan. Bagaimana mengubah anggapan kota pensiun yang sepi, pasif, pesimis, lebih sering berdiam di rumah dan bergantung pada diri sendiri. Kita ubah itu. Ketika kita memposisikan sebagai kabupaten kreatif, mulai tampak upaya masyarakat mendorong dan memotivasi diri agar kesan kota pensiun mampu terkikis," ujar Karna ditemui setelah mendapat penghargaan detikJabar Awards 2023 Anugerah Program Terpuji kategori Promosi dan Pengembangan Pariwisata, Selasa (20/6/2023) lalu.

Akhirnya Kabupaten Majalengka mendapat julukan baru yakni Exotic Sundaland. Kecantikan tempat wisata yang masih alami dan hijaunya pemandangan, membuatnya terlihat eksotis.

ADVERTISEMENT

Sepanjang tahun 2021, Pemkab Majalengka mendata Jumlah Kunjungan Potensi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Berdasarkan Objek Daya Tarik Wisata. Dari 38 objek wisata yang direkap itu, ada lima top objek wisata yang jumlah pengunjungnya paling ramai.

Lima objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan itu diantaranya, Situ Cipanten (74.015 Orang), Terasering Panyaweuyan (28.427 Orang), Taman Air Rajawali (28.037 Orang), Terasering Ciboer Pas (24.542 Orang), dan Paralayang Gunung Panten (20.991 Orang).

Majalengka memang punya potensi besar di sektor pariwisata. Tapi tak cuma sampai disitu, Pemkab pun mulai menyusun strategi agar masyarakat lokal punya kegiatan yang lebih aktif dan positif.

Pemkab bergerak memperkokoh identitas Majalengka setelah dinobatkan sebagai 'Kota Kreatif' di Indonesia oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada tahun 2019. Para pegiat ekonomi kreatif di daerah ini pun membuat Majalengka City Branding Forum.

Objek wisata alam populer di Majalengka.Objek wisata alam populer di Majalengka. Foto: Erick Disy Darmawan

Pemkab Majalengka terlihat serius ingin meninggalkan image Kota Pensiun yang pasif. Mereka kemudian merevitalisasi tujuh ruang publik. Tiga taman dipercantik, di antaranya Alun-alun Majalengka, Lapang GGM dan Taman Raharja. Empat ruang publik dibangun yakni Sky Walk Raharja, Taman Sejarah Majalengka, Taman Bagja Raharja, dan Gedung Creative Center.

"Kalau nanti berkunjung ke Majalengka, di sana ada ruang publik yang menarik dan inovatif. Creative Center salah satunya, itu kami fasilitasi sebagai ruang publik untuk masyarakat berimprovisasi, olahraga, berkesenian, berdiskusi, agar masyarakat tidak pasif tapi aktif," ujar Karna.

Pemkab Majalengka pun berkomitmen merawat atau melestarikan kearifan lokal dengan didukung SDM yang kreatif. Karna yakin jika masyarakatnya kreatif, Majalengka akan menjadi perhatian warga luar dan dalam negeri.

Ia ingin daerahnya lebih maju dan dikenal. Itulah alasan mengapa menurutnya kesan Kota Pensiun perlu dikikis. Majalengka mulai bertransformasi menjadi daerah yang ramai.

Tapi, harus diakui memang tak mudah membuat suatu perubahan. Sebab di beberapa kota, wisatawan dari berbagai daerah yang membludak di satu daerah justru jadi masalah baru. Pemerintah bisa saja menemui kendala untuk mengatur para wisatawan.

Pemkab punya PR agar misi menggenjot pariwisata dan ekonomi, meninggalkan ketenangan Kabupaten Majalengka, tanpa harus meninggalkan kenyamanannya.

"Untuk antisipasi itu, kita punya Perda Pariwisata yang menyangkut pengamanan dan kenyamanan. Kita ingin wisatawan datang aman, nyaman, senang, semua kondusif. Maka kita jamin keselarasan dan keharmonisan wisatawan dengan penduduk asli sehingga semuanya bisa menikmati, kita payungi dengan Perda wisata di Majalengka," ucap Karna.

(aau/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads