Menjaga Sejarah, Warga Buat Petisi Tolak Pembongkaran Stasiun Cicalengka

Menjaga Sejarah, Warga Buat Petisi Tolak Pembongkaran Stasiun Cicalengka

Wisma Putra - detikJabar
Minggu, 18 Jun 2023 14:15 WIB
Petisi menolak pembongkaran Stasiun Cicalengka.
Petisi menolak pembongkaran Stasiun Cicalengka (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Sejumlah elemen masyarakat menolak pembongkaran Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung. Mereka beranggapan, stasiun itu sarat akan nilai sejarah yang usianya sudah lebih dari satu abad.

Petisi terkait penolakan pembongkaran stasiun yang menjadi andalan warga di Timur Kabupaten Bandung yang hendak bepergian ke Kota Bandung dan sebaliknya muncul di lama change.org.

Dilihat detikJabar, Minggu (18/6/2023) petisi berjudul 'Jangan Hancurkan Stasiun Cicalengka yang Bersejarah' sudah ditandatangani lebih dari 200 orang. Petisi itu dibuat oleh seorang pengguna bernama Hafidz Azhar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Stasiun Cicalengka yang diresmikan pada 10 September 1884 bukan hanya sebuah bangunan tua. Di situ tersimpan berbagai memori kolektif berupa jejak-jejak tokoh bangsa. Jejak-jejak tersebut antara lain: ketika Sukarno ditangkap di Yogyakarta pada tahun 1929, ia berhenti di Stasiun Cicalengka untuk selanjutnya dibawa ke Penjara Banceuy. Lalu Stasiun Cicalengka juga pernah disinggahi Douwes Dekker saat dirinya menjadi tokoh Insulinde pada tahun 1918. Bahkan arsitek terkemuka, Wolff Schoemaker, juga pernah menapaki Stasiun Cicalengka ketika dirinya akan menyampaikan ceramah di Pesantren Fathul Khoer. Jadi jika proyek pembangunan stasiun keretaapi berimbas pada penghancuran Stasiun Cicalengka yang bersejarah itu, kami selaku Lingkar Literasi Cicalengka menolak secara keras. Sebab, renovasi tidak harus merobohkan bangunan Stasiun yang dibangun lebih dari 130 tahun yang lalu itu. Hal ini sama saja menghancurkan identitas yang melekat dengan Cicalengka karena telah menjadi bagian dari cagar budaya," isi petisi yang dimuat di laman change.org.

detikJabar, berhasil mengkonfirmsi Hafidz terkait postingan petisi yang menolak pembongkaran Stasiun Cicalengka. Menurut Hafidz, sebelum petisi ini dibuat, Sabtu (17/6) kemarin, sempat dilakukan diskusi bersama sejumlah masyarakat Cicalengka dan pegiat literasi di Cicalengka. Dari hasil pertemuan, dibuatlah petisi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Petisi itu kita buat sebagai penguat, mau tidak mau, Stasiun Cicalengka secara otomatis sudah termasuk cagar budaya, kita lihat di Web PT KAI dicantumkan hampir semua stasiun KAI bernuansa historis dan termasuk Stadium Cicalengka," katanya via sambungan telepon.

Hafidz mengungkapkan, sejak dibangun tahun 1884 silam bentuk bangunan Stasiun Cicalengka masih seperti awal sejak didirikan dan belum pernah dipugar.

"Sekarang alih-alih pembangunan, tapi mereka tidak lihat sisi yang lain dalam artian Stasiun Cicalengka ini belum ada dipugar dan masih asli. Walaupun, ada beberapa semisal tulisan 'Tjijalengka' menjadi 'Cicalengka' ejaan lamanya udah nggak ada. Tapi gedung utama stasiun belum dirombak sama sekali, walaupun ada statement dari komunitas kereta api katanya sudah ada yang dipugar, ditambah dan dirombak, tapi secara kasat mata bangunan masih lama kalau dilihat dari foto umpamanya dibandingkan dengan foto tahun 1900-an," ungkapnya.

Hafidz juga menyebut, meski usia bangunan Stasiun Cicalengka sudah lebih dari 100 tahun, tapi Stasiun Cicalengka belum memiliki legal formal terkait bangunan heritage.

"Harus dipertahankan, walaupun belum ada legal formal," ujarnya.

Menurut Hafidz, hal ini harus jadi perhatian Disbudpar, petinggi Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) hingga PT KAI.

Hafidz menyebut, di balik sejarahnya dia juga memiliki kisah tersendiri di Stasiun Cicalengka. Stasiun itu menjadi tempat pertemuan antara dia dengan calon istri.

"Saya bertemu pacar di Stasiun Cicalengka, itu paling berkesan bagi saya, secara memori itu, soalnya sering naik kereta bareng. Perjalanan Cicalengka-Bandung," tambahnya.

Menurutnya, setelah diskusi dan membuat petisi, direncanakan, Senin (19/6/2023) besok akan dilakukan audiensi antara masyarakatnya yang peduli Stasiun Cicalengka dengan petinggi Balai Teknik Perkeretaapian.

Dikonfirmasi terpisah, PT KAI Daop 2 Bandung tidak bisa banyak memberi keterangan terkait petisi tersebut. Pasalnya kebijakan pembangunan Stasiun Cicalengka berada di bawah kewenangan Balai Tekhnik Perkeretaapian Jawa Barat.

(wip/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads