Orang tua siswa di Pangandaran resah. Pasalnya uang tabungan anaknya di sekolah hingga kini tak bisa dicairkan.
Kasus tak bisa dicairkannya uang tabungan milik siswa SD di Pangandaran ini sudah menyeruak beberapa hari ke belakang. Kondisi itu terjadi di beberapa sekolah yang ada di Kecamatan Cijulang. Bahkan uang yang belum dikembalikan kepada siswa ditaksir mencapai miliaran rupiah secara keseluruhan.
Asep Marpu salah seorang orang tua siswa mengatakan tabungan anaknya yang bersekolah di SD Negeri Cijulang mencapai ratusan juta rupiah. Anaknya sudah menabung sejak kelas 1 SD hingga kelas 6 SD. Namun uang tabungan tersebut tak bisa dicairkan. Menurut Asep, pihak sekolah tak memberikan kejelasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mempertanyakan kejelasan tabungan dari anak saya, yang sampai sekarang tidak ada kejelasan sedikit pun mengenai pembayaran dari tabungan tersebut," kata Asep kepada detikJabar, Jumat (16/6/2023).
Kendati demikian, Asep sempat datang ke sekolah untuk menagih uang tersebut. Namun jawaban pihak sekolah bikin Asep meradang.
"Lalu saya bertanya lagi dimana uang saya, pihak sekolah malah menjawab uang tabungan berada di koperasi tugu Cijulang, terus saya balik bertanya, gurunya hanya menjawab bisa dikembalikan setelah kantor Koperasi tugu laku dijual," katanya.
Asep bingung akan nasib uangnya saat ini. Dia hanya bisa meminta pihak sekolah untuk segera mengembalikan uang tabungan anaknya.
"Saya hanya memohon kepada bapak/ibu guru terutama dinas terkait, karena saya bingung kepada siapa harus menagih," ucapnya.
"Saya minta pemda segera turun tangan untuk menangani kejadian tersebut," kata dia menambahkan.
Sementara itu, anggota Komisi 4 DPRD Pangandaran Yen Yen Windiani mengungkap fakta baru. Dia menyebut uang yang mandek di sekolah Kecamatan Cijulang sudah tiga tahun.
"Jadi bukan hanya tahun ini, maka persoalan ini harus jadi perhatian yang serius untuk diselesaikan," kata Yen Yen.
Menurutnya sudah banyak laporan yang masuk dari orang tua siswa terkait sulitnya pengembalian uang tabungan. "Namun mereka bingung harus kemana nagihnya, karena uangnya di sekolah tidak ada," ucapnya.
Dia menyesalkan guru dan komite sekolah yang seolah lepas tangan. Dia juga sudah meminta kepada Ketua Komisi 4 untuk membahas permasalahan tersebut.
"Sudah mengusulkan kepada ketua komisi IV untuk mencari solusinya. Ya saya berharap ada pertemuan untuk membahas solusi dan jalan keluar terkait persoalan ini," ucapnya.
(dir/dir)