Kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan segera beroperasi. Bocoran tarif pun sudah terungkap. Namun tarif tiket KCJB diminta tak mencekik masyarakat.
Hal itu diungkapkan fungsionaris BPP HIPMI Kota Bandung Jimmy Hdrx. Dia menilai harga yang dipatok sejatinya harus ramah di kantong masyarakat. Menurutnya, harga tiket juga harus memperhatikan keberlangsungan transportasi darat Jakarta-Bandung yang sudah ada saat ini.
"Jika harga terjangkau dan waktu tempuh cukup singkat, maka ini akan menjadi opsi untuk mengurangi kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta atau Bandung. Pastinya akan berdampak untuk mengurangi kemacetan," ujar Jimmy, Kamis (15/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, Jimmy menuturkan beroperasinya KCJB ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di setiap stasiun yang dilaluinya terutama kemajuan pelaku UMKM. Sehingga diperlukan spot khusus bagi pelaku UMKM.
"Kami berharap KCIC juga bisa menyediakan 'Pojok UMKM' di setiap stasiun yang dilalui. Ini menjadi media promosi produk-produk asli daerah tersebut," tutur Jimmy.
Jimmy juga menyarankan agar pemerintah segera memikirkan integrasi transportasi massal dari Stasiun Tegalluar menuju ke pusat Kota Bandung atau wilayah lainnya yang dilalui KCJB.
"Beda halnya dengan Stasiun Halim yang sudah lebih siap dan transportasi pendukungnya sudah terintegrasi," kata Jimmy.
Sebelumnya PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi bocoran harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Dilansir dari detikFinance, GM Property and Non-Farebox Business Development KCIC, Devin Pranata menyebut kisaran harga tiket KCJB akan beda tipis dengan KA Argo Parahyangan.
"Dibandingkan dengan kereta Argo Parahyangan yang sekarang sudah ada, jadi itu akan mirip. Jadi tidak akan membebani penumpang dalam membeli tiket kereta cepat. Beti-beti (beda tipis)," katanya di Stasiun KCJB Halim.
(dir/dir)