Dianggap Bikin Gaduh, RK Diminta Tegur Pimpinan Ponpes Al-Zaytun

Dianggap Bikin Gaduh, RK Diminta Tegur Pimpinan Ponpes Al-Zaytun

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 15 Jun 2023 17:15 WIB
Pondok Pesantren Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu.
Ponpes Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu (Foto: Istimewa/situs resmi Ponpes Al-Zaytun).
Bandung -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turun tangan menangani polemik Pondok Pesantren Al-Zaytun. Ridwan Kamil diminta untuk menegur pihak ponpes yang berada di Kabupaten Indramayu tersebut.

Hal itu diungkapkan Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar. Rafani menuturkan jika pihaknya sudah mengirim rekomendasi kepada Ridwan Kamil soal kegaduhan yang sering dibuat oleh Ponpes Al-Zaytun, sejak viral tentang tata cara salat Idul Fitri beberapa waktu lalu.

"Ketika muncul kasus yang kemarin habis Lebaran itu, MUI Jabar itu sudah bikin pandangan tentang salat Idul Fitri kemudian wanita di depan, yang muncul waktu itu, itu sudah direspons oleh MUI, sudah disebar ke masyarakat," kata Rafani, Kamis (15/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan dalam rekomendasi kami meminta kepada Pak Gubernur supaya menegur Al-Zaytun agar jangan menyampaikan pernyataan-pernyataan kontroversi, itu kan bikin kegaduhan," tegas Rafani.

Namun Rafani belum mengetahui pasti sejauh mana Ridwan Kamil menindaklanjuti rekomendasi dari MUI Jabar tersebut. "Kemudian, ya nggak tau sejauh mana pak gubernur merespons rekomendasi dari MUI gitu ya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, MUI Jabar diketahui juga telah membentuk tim khusus yang akan mengusut ajaran yang ada di Ponpes Al-Zaytun. Rafani menuturkan, tim khusus yang dibentuk berasal dari lintas instansi mulai dari Pemprov Jabar, MUI, Polda Jabar hingga Kodam III Siliwangi.

"Jadi kemarin juga belum ada seminggu, kita ini kan ada rapat gabungan nih di Jabar, gabungan dari Kodam, dari Polda, dari Pemda, dari MUI dan Kemenag, nah itu simpulannya mau membentuk tim khusus," kata Rafani.

Menurutnya, tim khusus itu akan melakukan penelusuran soal kurikulum pendidikan di Ponpes Al-Zaytun, paham agama yang diterapkan hingga dugaan adanya tindak kriminal berupa pelecehan seksual dan aset pesantren.

(bba/mso)


Hide Ads