Setiap tanggal 17 Juni, masyarakat memperingati Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia atau The World Day to Combat Desertification and Drought.
Dikutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, degradasi adalah proses penurunan produktivitas lahan baik yang bersifat sementara atau tetap. Oleh karena itu tujuan dari adanya peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah degradasi lahan.
Degradasi lahan sendiri merupakan sebuah ancaman nyata yang bisa terjadi di mana saja. Menurut UNCCD, 23 persen lahan di dunia sudah tidak produktif dan 75 persen lahan sudah berubah dimanfaatkan untuk pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut informasi lengkap mengenai Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia.
Sejarah Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia
Dikutip dari United Nations.org, pada tahun 1994 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia melalui Majelis Umum A/RES/49/115 tahun 1994. Pada tahun 1995 Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia pertama kali dirayakan secara resmi di seluruh dunia.
Peringatan ini diciptakan sebagai upaya meningkatkan kesadaran publik untuk memerangi penggurunan khususnya di daerah yang sering mengalami kekeringan parah. Kekeringan juga merupakan risiko yang serius bagi pembangunan jangka panjang untuk negara-negara berkembang dan juga negara-negara makmur.
Adanya peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia juga berdasarkan kekhawatiran Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), yang menilai kekeringan telah tumbuh sebesar 29% sejak tahun 200 dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya.
Kekhawatiran yang sama juga diperkirakan oleh UNICEF yang menyebutkan pada tahun 2040 sebagian besar anak akan tinggal di tempat yang mengalami kesulitan atau kekurangan air akut.
Oleh karena itu, Konvensi PBB UNCCD mendesak seluruh anggota komunitas Internasional untuk menetapkan dan mengakui bahwa tanah merupakan sumber daya alam terbatas, berharga, yang terus harus dilestarikan.
Tema Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia 2023
Dikutip dari situs Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memerangi Desertifikasi (UNCCD), Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia 2023 ini bertema "Her Land, Her Right" yang berarti " Tanahnya, Hak-haknya".
Fokus Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia 2023 ini adalah pada hak perempuan atas tanah untuk mencapai tujuan global terkait kesetaraan gender dan netralitas degradasi pada lahan di tahun 2023 untuk berkontribusi pada kemajuan pembangunan yang berkelanjutan.
Tujuan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia 2023
Konvensi PBB menegaskan bahwa komitmennya terhadap kesetaraan gender dengan tujuan Desertifikasi dan Hari Kekeringan 2023 dengan tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesadaran terhadap dampak penggurunan, degradasi lahan, dan kekeringan yang tidak proporsional terhadap perempuan dan anak perempuan serta hambatan yang mereka hadapi dalam pengambilan keputusan terkait masalah lahan.
2. Menyoroti kontribusi perempuan untuk pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
3. Memobilisasi dukungan global untuk kemajuan hak atas tanah bagi perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.
Peringatan Hari Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia 2023 akan diselenggarakan di Markas Besar PBB New York, dengan berbagai acara yang berlangsung di seluruh belahan dunia.
(iqk/iqk)