.webp)
Seekor monyet bertubuh besar sudah seminggu terakhir membikin resah warga Lingkungan Sikuraja, Kelurahan Linggasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.
Monyet besar yang tidak diketahui asalnya itu nampak sering mondar-mandir di permukiman warga. Selain melompat di atas genting rumah, monyet itu pun kerap nongkrong dan menyusuri jalan.
Warga yang ketakutan melihat monyet itu pun langsung masuk dan menutup pintu serta jendela rumah. Sedangkan pengendara sepeda motor terpaksa menghentikan kendaraannya menunggu sampai monyet itu pergi karena khawatir akan menyerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis (15/6/2023) siang, detikJabar melihat langsung monyet berukuran besar itu lompat dari satu rumah ke rumah lainnya. Ibu-ibu yang takut pun langsung lari ke dalam rumah.
Berbeda dengan anak-anak dan bapak-bapak yang langsung mengejar dan mengusir monyet tersebut. Monyet yang terlihat ketakutan saat dikejar pun kabur dengan naik ke atap genting rumah warga menjauh hingga ke wilayah Karanggedang. Namun sayangnya warga kehilangan jejak monyet tersebut.
Menurut warga, kemunculan monyet itu tidak hanya kali ini saja. Namun sudah seminggu ini monyet liar itu terlihat di permukiman warga. Bahkan warga menduga monyet itu lebih dari satu ekor.
"Tadi saya lagi naik motor, tiba-tiba di jalan ada monyet. Kaget dan takut, lalu berhenti dulu. Tapi kemudian monyet itu kabur naik ke rumah warga," ujar Engkos warga Sikuraja saat ditemui detikJabar.
Engkos menyebut kemunculan monyet berukuran besar itu tidak hanya kali ini saja. Namun beberapa kali sejak minggu kemarin. Bahkan menurut informasi sempat ada warung di wilayah Petir yang diacak-acak oleh monyet itu.
"Kalau mengejar warga belum ada, tapi yang namanya khawatir kan itu monyet liar. Katanya di daerah Petir, monyet itu sempat mengacak-acak warung warga mungkin mencari makan," ungkapnya.
Warga tidak mengetahui asal monyet tersebut, mengingat di wilayah perkotaan tidak ada hutan. Ada juga yang menduga monyet itu hewan peliharaan yang kabur.
"Semoga monyet itu bisa segera ditangkap. Warga memang ketakutan, resah, khawatir sewaktu-waktu menyerang orang," pungkasnya.
(yum/yum)
