Kekurangan peserta didik menjadi persoalan yang selalu dihadapi oleh SD Negeri 1 Babadan setiap tahun. Kondisi seperti itu bahkan telah terjadi sejak sekolah tersebut didirikan pada 1986.
Di tahun ini, sekolah yang terletak di Desa Babadan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon itu secara keseluruhan tercatat hanya memiliki jumlah siswa di bawah seratus orang, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.
"Kondisi seperti ini (kekurangan murid) memang sudah terjadi sejak sekolah ini berdiri. Sekolah ini mulai didirikan pada tahun 1986," kata Kepala sekolah SD Negeri 1 Babadan, Riono saat berbincang dengan detikJabar di Cirebon, Rabu (14/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk di tahun sekarang, kelas 1 itu ada 17 siswa, kelas 2 ada 10 siswa, kelas 3 ada 19 siswa, kelas 4 ada 16 siswa, kelas 5 ada 21, kemudian kelas 6 ada 13 siswa yang nanti akan keluar. Jadi tahun ini total siswa ada 96," kata dia menambahkan.
Riono mengungkapkan, terkait minimnya jumlah siswa, kondisi terparah yang pernah dialami oleh SD Negeri 1 Babadan pada tahun 2014. Di mana saat itu, jumlah siswa di sekolah tersebut secara keseluruhan hanya berjumlah 87 orang, mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.
"Sementara untuk jumlah yang paling banyak itu di tahun 2010. Waktu jumlah murid ada sekitar 118 orang. Tapi setelah itu mengalami penurunan lagi sampai sekarang," ucap Riono.
Menurut Riono, ada beberapa faktor yang menyebabkan SD Negeri 1 Babadan sepi peminat. Pertama, hal ini disebabkan karena lokasi sekolah yang berada jauh dari pemukiman. Di samping itu, juga tidak ada transportasi umum yang melintasi sekolah tersebut.
"Sekolah ini minim murid memang karena letak geografisnya yang jauh dari pemukiman. Terus juga kan di sini ngga ada transportasi umum," terang Riono.
Ia mengatakan, SD Negeri 1 Babadan sendiri sebenarnya adalah satu-satunya sekolah dasar yang ada di desa Babadan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Namun karena faktor lokasi dan tidak ada fasilitas transportasi umum, membuat sekolah ini sepi peminat.
"Dulu sih sempet ada angkutan umum yang lewat sini (SD Negeri 1 Babadan). Tapi sekarang udah ngga ada lagi," kata Riono.
(dir/dir)